PC HIMMAH Kota Medan saat menggelar aksi Unjuk Rasa di depan Mapolda Sumatera Utara, Jum’at (02/02/2024) siang.
Medan, SinarPerbatasan.com – Pimpinan Cabang Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PC HIMMAH) Kota Medan kembali menggelar aksi unjuk rasa atas sejumlah tuntutan yang berlangsung di Markas Polisi Daerah (Mapolda) Sumatera Utara, pada hari Jum’at, 02 Februari 2024.
Acara tersebut langsung dipimpin oleh Imransyah Pasai selaku Ketua PC HIMMAH Kota Medan dan Sekretaris, Muhammad Zulfahri Tambusai yang juga Kordinator Aksi dan diikuti oleh sejumlah Kader dan Pengurus Pimpinan Cabang dan Pimpinan Komisariat yang ada di Kota Medan dan sekitarnya.
Unjuk rasa tersebut berlangsung dari 15:00 wib s/d selesai, demo yang diwarnai sejumlah tuntutan itu berlangsung dengan damai walaupun ada oknum-oknum Aparat Penegak Hukum yang tidak bersikap kooperatif terhadap aksi yang dijamin oleh undang-undang itu, terkhusus ketika para peserta unjuk rasa menyampaikan aspirasi didepan Mapolda Sumatera Utara untuk menyampaikan tuntutan dan desakannya kepada Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi atas dari berbagai macam persoalan kasus perjudian bahkan narkoba yang sangat merusak pemuda dan mahasiswa Sumatera Utara khususnya Kota Medan.
Dalam orasinya, Imran juga meminta kepada Kapolda Sumatera Utara untuk memanggil dan memeriksa beberapa Kapolsek yang ada diantaranya Kapolsek Patumbak, Kapolsek Medan Helvetia, Kapolsek Pancur Batu, yang menjadi masalah khusus di Wilayah Hukum ketiga Polsek tersebut diantaranya perjudian dan narkoba, tegasnya.
Ketika dikonfirmasi oleh awak media Ketua HIMMAH Medan, Imransyah Pasai dan didampingi oleh Sekretaris, Muhammad Zulfahri Tambusai menjelaskan persoalan judi dan narkoba sangat meresahkan apalagi Sumatera Utara khususnya Kota Medan menempati urutan pertama narkoba, artinya darurat narkoba adalah permasalahan utama selama bertahun-tahun wilayah provinsi yang kita cintai ini, ujarnya
Diakhir unjuk rasa, Sekretaris PC HIMMAH Medan, Muhammad Zulfahri Tambusai yang juga Koordinator Aksi mengungkapkan kekecewaannya karena tidak adanya perwakilan Mapolda Sumatera Utara yang menyambut baik aksi tersebut, malah memperkeruh suasana dan tidak profesional dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya selaku Aparat Penegak Hukum dan akan melanjutkan aksi unjuk rasa dalam waktu dekat dengan jumlah massa yang lebih besar, tutupnya. (A.H).