Tim kesebelasan P2KR bersama official tim saat merayakan gelar juara Open Turnamen Bunguran Cup 2022.
Natuna, SinarPerbatasan.com – Setelah berhasil menundukkan lawan tim Pusra Junior FC 1-3. Tim bola kaki Persatuan Pemuda Kota Ranai (P2KR) FC, berhasil merebut tropi kejuaraan di ajang Open Turnamen Bunguran Cup 2022, Minggu (27/02/2022) sore.
Ribuan penonton ikut menyaksikan final antara tim P2KR FC, kebanggaan Ranai Kota, dan tim Pusra Junior FC, Kebanggaan masyarakat Pulau Laut.
Pada babak pertama, tim Pusra Junior FC berhasil menjebol gawang P2KR FC, sementara waktu kemenangan dipimpin oleh Pusra Junior FC.
Gol semata wayang dari pemain Kecamatan Pulau Laut tersebut dicetak oleh nomor punggung 17 di menit 35:19 detik pada babak pertama, kedudukan skor Pusra Junior FC 1-0 P2KR FC sampai babak pertama selesai.
Namun demikian, di babak kedua tim kesebelasan P2KR FC memberi tekanan, serangan, dan segala strategi untuk mejebolkan gawang lawan. Sehingga di menit ke 50:12, tim P2KR FC berhasil menyamai kedudukan 1-1.
Pertandingan semakin seru, suara seporter dengan slogan “Kami dekan dhe mundo” yang bila diartikan ke bahasa Indonesia berarti kami tidak akan mundur tersebut tetap memberikan semagat kepada tim P2KR FC kebanggaan mereka, sehingga di menit ke 80:29, gawang Pusra Junior FC berhasil dijebol oleh P2KR FC dengan tendangan keras oleh nomor punggung 11 sehingga kedudukan berubah menjadi skor 2-1.
Meski telah memimpin kemenangan dengan skor 1-2 tim P2KR FC tetap saja memberi tekanan terhadap gawang Pusra Junior FC, di saat tambahan waktu 5 menit oleh wasit, P2KR berhasil mendapat satu tendangan bebas sehingga gawang lawan kembali kebobolan. Sehingga skor kembali berubah menjadi P2KR FC 3-1 Pusra Junior FC.
Di akhir pertandingan, Naim salah seorang sporter Pusra Junior FC kepada media ini mengatakan, meski tim kebanggaannya gagal merebut juara satu dalam turnamen ini, dirinya tetap bangga karna telah berhasil mengalahkan tim-tim lainnya pada pertandingan sebelumnya.
“Lagi pula tim P2KR FC ini pemainnya bagus-bagus semua, agak berat untuk mengalahkannya tim bola Kota Ranai ini,” ujarnya.
Di waktu yang sama, Udin salah seorang penonton Final Open Turnamen Bungguran Cup mengatakan, permainan kedua tim sama-sama bagus, tidak terkecuali tim tim bola lain yang gagal dalam menuju final.
Namun bagi yang gagal munkin lebih ditingkatkan lagi latihannya, karena bagus atau tidaknya para pemain bola kaki, tergantung dari cara tim itu dalam berlatih.
“Karna tanpa latihan yang baik dan teratur, dan memiliki strategi dalam latihan, karna latihan itu sangat penting,” pungkasnya. (Mzn)