Tampak nelayan asal Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, saat sibuk mencari pumpun untuk umpan memancing, Rabu (18/01/2023) pagi. (foto : Zaki)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Umpan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi para nelayan tradisional yang ada di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), untuk keperluan memancing ikan di laut.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Hanafi, nelayan pancing asal Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, yang selalu menyempatkan diri untuk mencari pumpun, sebelum ia pergi memancing ikan ke laut.
Pumpun merupakan salah satu hewan jenis cacing, yang habitatnya di lumpur-lumpur yang ada di muara sungai air payau.
“Pumpun itu banyak hidup di sungai muara, nyarinya itu harus nunggu air sungainya surut dulu,” terang Napi (sapaan akrabnya), saat ditemui di sungai Pian Tedung, Desa Batu Gajah, pada Rabu (18/01/2023) pagi, saat ia bersama teman-temannya sedang mencari pumpun.
Pumpun sendiri, kata Napi, salah satu jenis umpan yang sangat digemari oleh ikan-ikan di laut. Sehingga tidak heran jika nelayan setempat rela berjibaku di kubangan lumpur di muara sungai, untuk dapat menemukan salah satu umpan terbaik bagi nelayan pancing.
“Sebenarnya banyak yang bisa kita jadikan untuk umpan mancing, bisa pakai cumi-cumi, ikan kecil, kepiting maupun gurita. Tapi kalau pakai pumpun, ikannya lebih ganas (cepat memakan umpan, red),” terang Napi.
Alat yang digunakan warga setempat untuk mencari pumpun, cukup sederhana, yaitu sekop, cangkul dan parang. (Zaki)
Editor : Imam Agus