Masyarakat Natuna yang di dominasi oleh kaum emak-emak, tampak sedang sibuk mencari tempat untuk menggelar tikar di lapangan voli Pantai Piwang, Ranai, pada Selasa (10/10/2023) pagi.
Natuna, SinarPerbatasan.com – Open Tournament Piala Bupati Natuna Cup tahun 2023, untuk cabang pertandingan Bola Voli, telah memasuki final puncak atau grand final.
Dimana di partai final tersebut, telah menyisakan dua tim bola voli putra dan dua tim voli putri.
Untuk tim voli putra, ada Tim Natuna Tectona yang akan berhadapan dengan Tim Angkasa dari Lanud Raden Sadjad (RSA) Ranai Natuna. Sementara di cabang bola voli putri, menyisakan Tim Putra Bunguran (putri) dan Tim Angkasa.
Masing-masing tim akan saling sikut untuk memperebutkan gelar Juara Piala Bupati Natuna Cup 2023, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ke-24.
Tampak sejumlah tikar dan alas duduk lainnya yang telah di bentangkan di sekitar lapangan voli.
Pertandingan empat tim bola voli putra dan putri terbaik itu, akan di gelar di lapangan voli Pantai Piwang, Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, pada Selasa (10/10/2023) malam nanti.
Namun ada hal unik yang berhasil menyita perhatian masyarakat, diluar dari setiap pertandingan yang akan di gelar. Adalah tradisi “Kembong Tika”, atau menggelar tikar, sebelum pertandingan bola voli dilaksanakan.
Dalam tradisi tersebut, setiap calon penonton akan saling berlomba-lomba untuk memperebutkan tempat duduk disekitar lapangan voli, agar dapat menonton dengan nyaman dan jelas. Kebiasaan unik ini sudah terjadi di setiap adanya pertandingan bola voli bergengsi, dari tahun ke tahun.
Setiap penggemar fanatik bola voli yang di dominasi oleh kaum emak-emak, akan menggelar tikar atau alas duduk lainnya, di sekeliling lapangan bola voli, jauh sebelum pertandingan tersebut berlangsung.
Misalnya pada pagi hari ini, Selasa (10/10/2023), tampak tikar-tikar dari calon penonton sudah memenuhi lokasi sekitar area lapangan voli di Pantai Piwang. Padahal waktu baru menunjukkan pukul 6 (enam) pagi.
Hampir setiap sudut di sekitar lapangan voli Pantai Piwang, sudah terbentang tikar dan alas duduk milik para calon penggemar voli, untuk menyambut partai final.
“Dah lambat dah, udah penuh sama tikar orang,” celetuk Ana, salah seorang calon penonton partai final bola voli Piala Bupati Natuna Cup 2023, yang ditemui awak media ini di lokasi.
Kata wanita dua orang anak itu, sejak memasuki waktu subuh, masyarakat dari berbagai daerah di sekitar Ranai, sudah berbondong-bondong untuk menggelar tikar di sekitar lapangan bola voli.
“Bahkan kata kawan-kawan, ada yang jam satu malam udah mulai kembang tikar. Mereka menunggu para petugas kebersihan setelah pertandingan selesai di malam sebelumnya, langsung mereka kembang tikar. Mereka tahan nunggu dari malam tadi,” ungkap Ana, sedikit heran seraya menahan tawa.
Hal itu menjadi tanda, betapa antusiasnya masyarakat Natuna untuk menyambut setiap pertandingan bola voli, dari tim-tim favorit mereka.
Apalagi, ada beberapa tim yang sengaja mendatangkan pemain sekelas Pro Liga, untuk memperkuat tim mereka. Hal ini pula yang menjadi salah satu magnet bagi masyarakat di daerah Perbatasan, untuk dapat melihat secara langsung skill profesional dari pemain voli tingkat Nasional.
“Kedatangan pemain dari luar, menjadi hiburan tersendiri bagi kami warga Natuna. Ini juga bisa menjadi motivasi bagi atlet-atlet voli Natuna, agar bisa berprestasi seperti mereka (pemain voli dari luar daerah, red),” tutur Linda, warga lainnya.
Tradisi Kembong Tika ini menjadi salah satu kearifan lokal masyarakat Natuna yang unik, dan patut di apresiasi.
Namun, jika melihat dari antusiasnya masyarakat di daerah berjuluk Mutiara Diujung Utara Indonesia itu, sudah selayaknya Pemerintah Daerah setempat memikirkan, untuk membangun fasilitas lapangan voli yang dilengkapi oleh tempat duduk nyaman dan aman, serta mampu menampung ribuan penonton.
Tentunya hal ini menjadi salah satu bukti keseriusan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, dalam mendukung pengembangan olahraga di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah. (Erwin)
Editor : Imam Agus