Inilah kolam pemancingan ikan air tawar yang ada di Kampung Air Raya, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna. Jum’at (17/02/2023) pagi. (foto : Udin)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Bagi anda yang memiliki hobi memancing ikan air tawar, namun enggan untuk mencari spot yang menjanjikan, mungkin anda bisa mencoba kolam pemancingan khusus air tawar, yang diberi nama Kolam Pancing Gagal Jadi.
Adalah Nazir, salah seorang warga asal Dusun Air Raya, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang kini telah membuka usaha pemancingan ikan air tawar tidak jauh dari kediamannya.
“Alhamdulillah, kolam pemancingan saya sudah dibuka. Kemarin pas peresmiannya dibuka langsung sama Pak Camat Bunguran Timur,” ucap Nazir, yang ditemui sinarperbatasan.com di kediamannya di Dusun Air Raya, Kelurahan Bandarsyah, pada Jum’at (17/02/2023) pagi.
Ada banyak jenis ikan air tawar yang ia ternak di kolam pemancingannya. Diantaranya ikan lele jumbo, nila, mujair, gurami, patin, gabus dan juga udang lobster air tawar.
Sistem pemancingannya sendiri, kata Nazir, tidak dihitung dengan durasi waktu. Melainkan dihitung dari jumlah ikan yang berhasil dipancing oleh si pemancing.
“Hitungannya perkilo, misalnya pemancing hanya dapat sekilo, berarti hanya bayar dengan harga ikan yang berhasil ia pancing tersebut. Kalau tidak dapat ikan, ya tidak perlu membayar,” terang Nazir.
Pria lanjut usia yang juga memiliki keahlian sebagai tukang urut itu menjelaskan, bahwa harga ikan yang ia tawarkan bervariasi, tergantung dari jenis ikan apa yang berhasil dinaikkan oleh si pemancing ke daratan.
Dikatakannya, untuk jenis ikan lele, nila dan mujair, hanya di hargai Rp 60 ribu perkilogramnya. Sementara untuk jenis patin, gurami, gabus dan udang lobster, perkilonya di bandrol dengan harga Rp 100 ribu.
Harga tersebut, kata Nazir, sudah termasuk dengan fasilitas dan layanan yang ia sediakan untuk si pemancing. Sebab, si pemancing dapat menikmati gazebo yang telah ia bangun dibeberapa sudut di sekitar kolam pemancingannya. Jadi, pemancing tidak perlu khawatir terkena panas matahari maupun guyuran hujan.
“Kalau ikan yang sudah di dapat mau di masak sekalian, juga bisa. Tapi nambah biaya masak lagi. Pemancing tinggal duduk santai di pondok (gazebo), nanti kami masak kan dan antar ke pondok,” ucap Nazir.
Selain aktivitas memancing, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan alam dan suasana perkampungan yang ada di Air Raya. Sebab, lokasinya berada tepat dibawah lereng gunung Ranai, serta dapat melihat langsung kehidupan asli masyarakat melayu Natuna, yang masih kental terhadap budayanya. (Udin)
Editor : Imam Agus