Potret perkebunan kelapa di wilayah Kutai Kartanegara (Kukar) Pulau Kalimantan, yang dikerjakan secara masif. (Foto : Disbun Kukar)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Bupati Natuna, Cen Sui Lan, kembali menegaskan, jika dirinya sangat serius dalam mengembangkan sektor perkebunan kelapa di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah.
Hal ini dikemukakan oleh Cen Sui Lan, ketika menghadiri Safari Ramadhan di Masjid At-Taqwa Desa Kelarik Utara, Kecamatan Bunguran Utara, pada Rabu (12/03/2025) malam.
Bak gayung bersambut, rencana besar sang Bupati mendapat respon serius dari pihak Salim Group, salah satu perusahaan raksasa Nasional, yang mengaku tertarik melakukan investasi hilirisasi kelapa dari Natuna.
“InsyaAllah perusahaan Salim Group akan membangun pabrik pengolahan kelapa di tempat kita (Natuna, red),” tegas Cen Sui Lan.
Hal ini, sambung Cen Sui Lan, merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Daerah (Pemda) Natuna dalam mempercepat pembangunan daerah.
“Ini salah satu upaya kita untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Natuna,” katanya.
Perwakilan Salim Group sendiri, kata wanita Mualaf itu, sudah menemuinya dan melakukan penjajakan serta survey lapangan. Hasilnya, sang investor mengaku tertarik, lantaran hampir diseluruh pelosok di daerah ujung utara NKRI itu, terdapat banyak pohon kelapa yang tumbuh dengan baik.
“Itu menunjukkan bahwa tanah di Natuna memiliki potensi besar untuk pengembangan perkebunan kelapa hibrida, yang disertai dengan pabrik pengolahannya,” imbuh Cen Sui Lan.
Kedepan, Pemda Natuna dibawah komando Cen Sui Lan, akan membuat program peremajaan perkebunan kelapa. Sebab kata dia, batang kelapa yang ada saat ini, usianya sudah cukup tua, sehingga kurang produktif untuk menghasilkan buah.
“Nanti kita akan membentuk pasukan hijau, tujuannya untuk mendampingi petani kita dalam membudidayakan pohon kelapa. Mohon dukungannya, dan mari kita semua menanam kelapa. Jangan biarkan lahan kita kosong tanpa manfaat, ini adalah investasi jangka panjang,” pungkas mantan Anggota DPR RI yang memiliki banyak relasi di tingkat Pusat tersebut.
Laporan : Erwin Prasetio
