Tampak sampah plastik yang diduga dari negara tetangga, terdampar di Pantai Natuna, Kamis (22/12/2022). (foto : Khairud)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Musim utara selalu menjadi momok bagi para nelayan dan masyarakat kabupaten Natuna bermukim di sepanjang pesisir.
Kenapa tidak, selain harus menghadapi cuaca ekstrim, warga juga dihadapkan dengan persoalan banyaknya sampah kiriman yang menghiasi bibir pantai.
Akibat gelombang tinggi beberapa minggu belakangan ini, membuat aneka sampah botol air kemasan merek luar negeri dan sampah lainnya berserakan.
“Waduh kalau di lihat dari modelnya sepertinya sampah botol mineral ini dari negara tetangga. Dari tulisannya juga kelihatan ini bukan merek dari Indonesia,” ujar Suharmin, warga Ranai kepada sinarperbatasan.com, yang sedang membersihkan pantai, Kamis (22/12/2022).
Ia juga mengaku, sampah kiriman dari luar negara ini sudah menjadi langganan rutin setiap masuk musim utara di Natuna.
“Setiap tahun sering terjadi seperti ini, disaat memasuki akhir tahun mulai dari bulan September hingga Desember, dengan cuaca tidak menentu,” ujarnya di Sepempang.
Ia berharap adanya peran pemerintah dalam mengantisipasi dampak sampah kiriman tersebut, supaya wilayah Natuna bebas dari sampah kiriman tersebut.
“Ya semoga saja ada solusi terbaik dari pemerintah guna mengantisipasi dampak sampah kiriman ini,” harapnya. (Khairud)
Editor : Imam Agus
