BerandaDaerahReturn dan Resiko dalam Keuangan Syariah

Return dan Resiko dalam Keuangan Syariah

Oleh : Regita Herfika, Mahasiswi UIN Raden Intan Lampung

Return adalah imbalan atau hasil investasi dana atau investasi investor. Sementara itu, risiko adalah kemungkinan penyimpangan dari rata-rata pengembalian (return) yang diharapkan oleh investor.

Risiko pada dasarnya mencerminkan varians, dan metode pengukuran yang umum digunakan untuk mengukur resiko adalah standar deviasi.

Jika return yang diinginkan meningkat atau semakin bertambah, maka risikonya juga meningkat. Hal ini biasanya disebut sebagai “risiko tinggi, imbalan tinggi”. Pengembalian investasi menggambarkan kemungkinan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Risiko dapat diartikan sebagai penyimpangan antara return yang diharapkan dengan return yang sebenarnya.

Jika dihubungkan dengan kebiasaan risiko investor, risiko dibagi menjadi tiga yaitu

  1. Investor yang menyukai risiko atau pencari resiko (return seeker)
    Investor yang menyukai risiko merupakan investor yang apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan return yang sama dengan risiko yang berbeda, maka nesar kemungkinan ia akan mengambil investasi dengan risiko yang lebih tinggi. Biasanya investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam mengambil keputusan investasi karena mereka tahu bahwa hubungan return dan risiko adalah positif.
  2. Investor yang netral terhadap risiko (risk natural)
    Investor yang netral terhadap risiko merupakan investor yang akan meminta kenaikan return yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investor jenis ini umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
  3. Investor yang tidak menyukai risiko atau menghindari risiko (risk averter)
    Investor yang tidak menyukai risiko atau penghindar risiko adalah investor yang apabila di hadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan return yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang lebih rendah. Biasanya investor jenis ini cenderung mempertimbangkan keputusan investasinya secara matang dan terencana.

Risiko dan pengembalian berkaitan dalam investasi. Return dan risiko memiliki hubungan yang positif, maksudnya adalah jika semakin tinggi risiko yang harus ditanggung maka semakin tinggi return yang akan didapat. Untuk meemperkirakan risiko dan pengembalian investasi tidak cukup jika hanya didasarkan pada uji empiris beberapa peneliti. Oleh karena itu, faktor lain seperti sentimen investor dan kualitas informasi yang dimasukkan dalam evaluasi harus ditambahkan. risiko dan return suatu investasi dalam sekuritas.

Peranan analisi return dan resiko dalam investasi

Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan yang dimaksud adalah kesejahteraan moneter yang bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat ini pendapatan masa datang. Sumber dana untuk investasi dapat berasal dari aset-aset yang dimiliki saat ini ataupun dari tabun- gan. Investor yang mengurangi konsumsinya saat ini akan mempunyai kemungkinan kelebihan dana untuk ditabung. Dana yang berasal dari tabungan tersebut jika diin- vestasikan akan memberikan harapan peningkatan kemampuan konsumsi investor di masa datang, yang diperoleh dari peningkatan kesejahteraan investor tersebut.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Dasar keputusan investasi terdiri dari return harapan, tingkat risiko serta hubungan antara return dan risiko. Alasan utama mengapa orang berinvestasi khususnya saham adalah untuk memperoleh keuntungan. Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Return harapan dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (Oppor- tunity Cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.

Tandelilin (2010) menyatakan bahwa dalam konteks manajemen investasi, return dapat dibedakan menjadi expected return (return harapan) dan realized return (return aktual atau yang terjadi). Return harapan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return aktual merupakan tingkat return yang tel- ah diperoleh pada masa lalu. Ketika investor menginvestasikan dananya, adakalanya terjadi perbedaan antara return yang diharapkan dengan return aktual. Perbedaan inilah yang merupakan risiko yang harus dipertimbangkan oleh investor.Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai aset tunggal, investor harus memper- hitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu atau dikenal den- gan probabilitas kejadian. Sedangkan hasil dari perkiraan return yang akan terjadi dan probabilitasnya disebut sebagai distribusi probabilitas. Dengan kata lain, distribusi probabilitas menunjukkan spesifikasi berapa tingkat yang akan diperoleh dan berapa probabilitas terjadinya return tersebut.

Estimasi return suatu sekuritas dilakukan dengan menghitung return harapan atau sekuritas tersebut. return harapan pada dasarnya adalah nilai return rata-rata. Jika kita memiliki distribusi probabilitas return suatu sekuritas, nilal return harapannya dapat dihitung dengan cara menentukan nilai rata-rata tertimbang dari distribusi re- turn tersebut. Dalam perhitungan rata-rata tertimbang ini, bobotnya ditentukan atas dasar nilai probabilitas masing-masing return yang terjadi.Dalam konteks manajemen investasi, risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Semakin besar penyimpangan berarti semakin besar tingkat risikonya.

Apabila risiko dinyatakan dalam seberapa jauh hasil yang diperoleh dapat menyim- pang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran. Bodie (2005) menyatakan bahwa deviasi standar dari tingkat return adalah ukuran dari risiko. De- viasi standar merupakan akar dari varians, yang juga nilai ekspektasi deviasi kuadrat dari imbal hasil yang diharapkan. Semakin tinggi volatilitas hasil, semakin tinggi devi- asi kuadrat ini. Oleh karena itu, varlans dan standar deviasi mengukur ketidakpastian hasil. Semakin besar nilainya, berarti semakin besar penyimpangannya (berarti risiko semakin tinggi).

Tandelilin (2010) menuliskan bahwa pengukuran variabilitas return yang paling umum digunakan adalah varians dan deviasi standar. Keduanya mengukur seberapa jauh return aktual berbeda dengan rata-rata return. Varians mengukur rata-rata selisih kuadrat antara return-return aktual dan rata-rata return. Semakin besar nilal varians, semakin jauh return-return aktual berbeda dari rata-rata return-nya.

Referensi
Hastalona, D. (2021). ARTIKEL 1.
Mardhiyah, A. (2017). Peranan analisis return dan risiko dalam investasi. J-EBIS (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam).

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82