Danlanud RSA Ranai, Kabupaten Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, S.Sos., M.M.S., M.Han., bersama Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA, Ny. Santi Dedy Iskandar, saat menunjukkan hasil panen buah dan sayur di kebun RSA Farm, Jum’at (26/04/2024) lalu. (Foto : Pen RSA Ranai)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Pemerintah Republik Indonesia (RI), dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada tahun 2020 lalu melakukan gerakan Ketahanan Pangan Nasional (Hanpangan), dengan melibatkan sejumlah Kementerian dan lembaga negara, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Waktu itu, negara-negara di dunia termasuk Indonesia, sedang dilanda pandemi Covid-19. Dimana, kekacauan terjadi hingga mengancam keterpurukan ekonomi dan sosial, termasuk ketersedian pangan dunia tak luput dari ancaman serius yang selalu menjadi momok menakutkan. Sehingga, Program Ketahanan Pangan Nasional menjadi salah satu prioritas Nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negara (RPJMN) tahun 2020-2024.
Kemudian, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dibawah Komando Prabowo Subianto, di berikan amanah untuk menggarap proyek strategis Nasional bertajuk Food Estate, untuk menjawab permasalahan ketersedian pangan secara Nasional.
Suasana panen raya di Perkebunan RSA Farm milik Lanud RSA Ranai dan PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA, Kabupaten Natuna.
Secara Nasional, Program Ketahanan Pangan Nasional ini sejatinya telah dicanangkan sejak tahun 2012, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan menerbitkan Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.
Bak gayung bersambut, program ini pun langsung di jalankan oleh seluruh lembaga Negara hingga ketingkat daerah. Salah satunya gerakan untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, yang di galakkan oleh Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Raden Sadjad (RSA) Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dibawah komando Komandan Lanud (Danlanud) RSA Ranai Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, S.Sos., M.M.S., M.Han., Program Ketahanan Pangan ini pun sukses dijalankan. Terbukti, pada Jum’at (26/04/2024) lalu, Danlanud RSA Ranai, didampingi Istri tercinta, Ny. Santi Dedy Iskandar, yang juga merupakan Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA, serta sejumlah prajurit TNI AU dilingkungan Lanud RSA Ranai, telah melaksanakan panen raya buah dan sayur di Kebun Ketahanan Pangan Lanud Raden Sadjad dan PIA Ardhya Garini RSA Farm.
Labu air merupakan salah satu bukti hasil dari perkebunan RSA Farm milik Lanud RSA dan PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA, Kabupaten Natuna.
Buah terong, labu, pepaya, tomat, cabai dan sayur-sayuran lainnya, menjadi saksi bisu betapa seriusnya Lanud RSA Ranai Natuna, dalam menjalankan Program Ketahanan Pangan Nasional, yang di luncurkan oleh Pemerintah RI. Semak belukar, yang sebelumnya mengganggu pemandangan dan tak memberikan manfaat disekitar perumahan dinas prajurit TNI AU, disulap menjadi kebun sayur dan buah, yang menyuguhkan pemandangan layaknya denyut pertanian disebuah Desa yang asri nan memanjakan mata.
“Panen raya ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi para anggota dan pekerja kebun RSA Farm,” ujar Danlanud RSA Ranai, Kolonel Dedy Iskandar, seusai melaksanakan panen raya.
Panasnya terik matahari dan goresan dedaunan tanaman di kebun RSA Farm yang mengganggu kulit, tak menyurutkan Perwira Alumni Akademi TNI Angkatan Udara (AAU) tahun 1998 itu, untuk menyusuri baris demi baris bedengan tanaman, demi memanen buah dan sayur di kebun yang mereka garap bersama, seraya menggandeng lembut tangan sang istri yang setia menemani langkahnya.
Danlanud RSA Ranai, Kabupaten Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, S.Sos., M.M.S., M.Han., dan Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA, Ny. Santi Dedy Iskandar, saat menunjukkan buah terong super hasil dari program ketahanan pangan nasional yang di jalankan oleh Lanud RSA Ranai di Kebun RSA Farm.
Sang pilot pesawat tempur yang sebelumnya menjabat sebagai Perwira Pembantu Utama I/Perencanaan Strategis (Paban I/Renstra) Staf Perencanaan dan Anggaran TNI Angkatan Udara (Srenaau), Mabesau di Jakarta itu menuturkan, bahwa hasil panen tersebut tidak hanya di nikmati oleh anggota Lanud RSA saja, namun juga di bagikan kepada warga sekitar, untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Hal ini merupakan komitmen Lanud RSA Ranai dalam mencapai Ketahanan Pangan Nasional, terutama di daerah ujung utara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“TNI Angkatan Udara tidak hanya mampu menjaga kedaulatan negara, tetapi juga mampu berkontribusi dalam penyediaan bahan pangan bagi masyarakat,” tutur sang abdi negara kelahiran Gresik, Jawa Timur tersebut.
Perwira berpangkat melati tiga berdarah Jawa tersebut mengatakan, bahwa TNI memiliki operasi militer selain perang. Melaksanakan Program Ketahanan Pangan Nasional, demi memberikan kontribusi terhadap pemenuhan ketersedian pangan bagi masyarakat, adalah salah satunya.
Salah seorang perwakilan dari RRI Ranai, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Komandan Lanud RSA beserta jajaran, karena telah memberikan bantuan pangan kepada masyarakat yang tinggal disekitar komplek Lanud RSA Ranai.
Komandan yang murah senyum itu berpesan kepada seluruh anggota dan masyarakat di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah, agar senantiasa memanfaatkan pekarangan kosong disekitar rumah, untuk menciptakan ketahanan pangan secara mandiri. Sebab, setiap tahun lahan pertanian di Indonesia terus berkurang, akibat pesatnya aktifitas pembangunan. Padahal, jumlah penduduk setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Artinya kebutuhan konsumsi masyarakat terus bertambah, namun ketersediaan pangan justru berkurang.
“Kami berharap kebun RSA Farm ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam pengelolaan kebun yang baik. Mari kita jaga dan lestarikan kebun ini agar dapat terus memberikan manfaat bagi kita semua,” ajak Perwira TNI AU yang mulai bertugas di Lanud RSA Ranai sejak 5 Juli 2023 tersebut.
Lokasi perkebunan ketahanan pangan Lanud RSA dan PIA Ardhya Garini Cab.17/D.I Lanud Raden Sadjad (RSA Farm).
Selain itu, Program Ketahanan Pangan Nasional yang di jalankan oleh Lanud RSA Ranai Kabupaten Natuna itu, juga sesuai dengan Instruksi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., yang menekankan agar dapat mewujudkan TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis).
“Ini merupakan salah satu upaya kita dalam mewujudkan TNI AU yang AMPUH. Yaitu Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis. Tentunya kita juga harus melibatkan peran masyarakat disini, karena masyarakat adalah bagian dari kekuatan TNI,” pungkas pilot atau penerbang tempur handal, yang telah menerbangkan sejumlah pesawat tempur milik TNI AU, diantaranya jenis Sukhoi, Hawk dan Super Tucano tersebut.
Laporan : Erwin Prasetio