Rombongan Pemkab Buteng saat melaksanakan Studi Tiru di Kota Surabaya.
Buton Tengah, SinarPerbatasan.com – Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng), Kostantinus Bukide, bersama rombongan yang terdiri dari para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (Tim PKK) dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) melaksanakan studi tiru dengan materi pengelolaan Mall Pelayanan Publik (MPP), Strategi dan Implementasi program percepatan penurunan Stunting di Pemerintah Kota (Pemkot) di Kota Surabaya, Selasa (05/11/2024).
Rombongan Pemkab Buton Tengah disambut langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Ikhsan, beserta sejumlah kepala OPD Pemkot Surabaya.
Selanjutnya rombongan Pemkab Buteng ini diajak berkeliling di Gedung Siola Mall Pelayanan Publik sebagai lokasi pengurusan surat perizinan maupun yang berkaitan dengan kependudukan dan Perpanjang SIM dan lain-lainnya dapat dilayani dengan cepat.
Pj Bupati Buton Tengah, Kostantinus Bukide dalam keterangannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas sambutan hangat yang diberikan.
“Kami datang disini untuk belajar mengenai tata kelola pemerintahan meliputi Mall Pelayanan Publik dan stategis program percepatan penurunan stunting. Kedua hal ini menjadi fokus kami di Buton Tengah,” ucap Kostantinus dikutip melalui rilis Humas Kominfo Buteng.
Lanjut Kostantinus menjelaskan, data angka Stunting di Buton Tengah berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Buton Tengah tercatat mencapai 36,8 persen. Oleh sebab itu, rombongan Tim Penggerak PKK ikut serta dalam kunjungan ini untuk mempelajari strategi Kota Surabaya dalam mengelola program penurunan stunting.
“Tim PKK Buton Tengah memiliki peran besar dalam program percepatan penurunan stunting. Olehnya itu kami berharap kedatangan Tim PKK ini dapat menyerap ilmu dan keberhasilan Pemkot Surabaya tentang strategi penurunan stunting yang saat ini jadi percontohan nasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Jendral ASN Buton Tengah sejak tahun 2019 ini berharap kepada seluruh kepala OPD Buton Tengah, Tim PKK dan Dekranasda dapat menggali informasi, pengalaman dan keberhasilan Pemkot Surabaya yang dapat diimplementasikan di daerah.
“Daerah kita (Buton Tengah red) masih berusia muda yakni baru 10 tahun. Tentunya sebagai daerah yang baru tumbuh masi membutuhkan banyak pelajaran yang bisa kami ambil dari tata kelola pemerintahan di Pemkot Surabaya,” ujarnya.
“Harapan kami kunjungan ini dapat menjadi inspirasi dan membawa oleh-oleh berharga bagi Buton Tengah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mempercepat proses penurunan stunting sesuai target nasional diangka 14 persen pada tahun 2024 ini,” ucap Kostantinus penuh harapan.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemkot Surabaya, Ikhsan, mengucapkan terimakasih dan rasa hormat atas kunjungan kedatangan rombongan Pemkab Buton Tengah di Kota Surabaya.
“Terimakasih alhamdulilah kami merasa terhormat menerima kunjungan bapak Pj Bupati Buteng beserta rombongan,” ucapnya.
“Kota Surabaya sering dikunjungi oleh daerah-daerah lain dan ini menjadi kesempatan bagi kami juga untuk saling belajar dari kondisi masing-masing daerah,” ucapnya menambahkan.
Lanjut Ikhsan menyampaikan bahwa kunjungan Pemkab Buteng di gedung Mall Pelayanan Publik ini untuk mempermudah rombongan melihat langsung pelayanan MPP serta peran Tim PKK dan Dekranasda Surabaya dalam berbagai program masyarakat, termasuk pengentasan stunting.
“Kami berharap kunjungan ini bisa menjadi ajang berbagi pengalaman dan inovasi dalam pemberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi serta pengelolaan MPP antara kepala OPD Pemkot Surabaya dengan Pemkab Buton Tengah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Pemkot Surabaya merupakan daerah sebagai percontohan nasional. Hal itu karena dibawah kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah mendapatkan berbagai program kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat serta mendapat apresiasi dari pemerintah pusat atas kinerja positif pemerintahan.
Atas apresiasi atas kinerja positif tersebut, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengucurkan insentif fiskal sebesar Rp 19 miliar kepada Pemkot Surabaya pada tahun 2024. Adapun insentif fiskal yang diterima terdiri atas insentif untuk kinerja diantaranya penghapusan kemiskinan ekstrem senilai Rp 7,17 miliar, kinerja percepatan penurunan stunting senilai Rp 6,49 miliar, dan kinerja percepatan belanja daerah senilai Rp 5,36 miliar.
Diikutip dari berbagai sumber berikut pencapaian Pemkot Surabaya, diantaranya :
1. Berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem dari level 1,2 persen pada 2021, menjadi 0,8 persen pada 2022, dan 0,42 persen pada 2024.
2. Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Surabaya dinobatkan sebagai MPP berkinerja paling prima di antara 163 MPP di seluruh Indonesia. Terletak di Gedung Siola, Jalan Tunjungan, MPP ini menyediakan pelayanan terpadu untuk 600 izin dan dokumen yang dibutuhkan warga dalam satu tempat.
3. Pemkot Surabaya sukses menekan angka stunting pada level 1,6 persen. Angka ini merupakan angka terendah se-Indonesia serta menargetkan prevalensi stunting bisa mencapai 0 persen pada 2024. (Advertorial)
Laporan : Hari Sabar