BerandaLainnyaPesawat CN-295 A-2905 dan Hercules A-1327 Saksi Bisu TNI AU AMPUH Selamatkan...

Pesawat CN-295 A-2905 dan Hercules A-1327 Saksi Bisu TNI AU AMPUH Selamatkan Nyawa Warga Perbatasan

Tampak sejumlah personil TNI AU dari Lanud RSA Ranai Kabupaten Natuna, bersama tim medis, saat mengevakuasi Nur Muhlisin dari mobil ambulance ke Pesawat TNI AU CN-295 A-2905, Selasa (21/05/2024) lalu. (Foto : Pen Lanud RSA Ranai)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Nur Muhlisin, pemuda berusia 32 tahun asal Desa Batubi Jaya (SP 1), Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sudah lebih dari 6 bulan, terbaring lemah tak berdaya. Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang di alaminya pada akhir tahun 2023 lalu itu, mengakibatkan dirinya lumpuh sebelah dan kesulitan untuk berkomunikasi.

Putra dari pasangan Riwan dan Siti Saldiah itu, divonis oleh dokter dari Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Yuniati Wiswa Karyani Lanud Raden Sadjad (RSA) Ranai, Kabupaten Natuna, Lettu (Kes) dr. Ghani Abdurahim, menderita post kraniotomi dekompresi akibat SDH, EDH, serta malnutrisi.

Dokter berpengalaman yang bertugas di rumah sakit AURI Natuna (biasa disebut oleh masyarakat setempat) itu menjelaskan, kelumpuhan sebelah dan gangguan komunikasi yang di alami oleh Nur Muhlisin, akibat adanya pendarahan di kepala pasca musibah kecelakaan, yang terjadi setengah tahun lalu.

Keterbatasan sarana dan prasarana di rumah sakit yang ada di ujung utara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) itu, mengakibatkan Nur Muhlisin harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Kota Batam, Provinsi Kepri. Namun, biaya transportasi untuk membawa Nur Muhlisin ke luar daerah, tentu lah tidak sedikit.

Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, personil TNI AU dari Lanud RSA Ranai Natuna, melakukan evakuasi Nur Muhlisin ke atas Pesawat TNI AU CN-295 A-2905.

Terlahir dari bukan keluarga berada, hal ini tentu memberatkan langkah Nur Muhlisin, untuk mendapatkan pertolongan medis dari rumah sakit layak dan memadai yang ada di luar kota. Pasrah dan berdo’a kepada Tuhan yang Maha Esa, menjadi ikhtiar terakhir bagi keluarga Nur Muhlisin, demi menyelamatkan nyawa si buah hati tercinta.

Bak mendapat durian runtuh, RSAU Yuniati Wiswa Karyani Lanud RSA Ranai, akhirnya mengeluarkan Surat Layak Terbang, yang tentunya melalui persetujuan Komandan Lanud RSA Ranai, Kabupaten Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, S.Sos., M.M.S., M.Han.,.

Dan pada hari Selasa (21/05/2024), Nur Muhlisin berhasil diterbangkan menggunakan Pesawat Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM) CN-295 A-2905 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, dari Bandara Raden Sadjad Ranai menuju ke Kota Batam, untuk mendapatkan perawatan intensif di RSUD Embung Fatimah, Kota Batam.

Proses evakuasi Nur Muhlisin dari mobil ambulance menuju Pesawat CN-295 A-2905 milik TNI AU oleh personil Lanud RSA Ranai dan tim medis.

Melalui keterangan resmi yang dirilis bagian Penerangan Lanud RSA Ranai, Danlanud RSA Ranai, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, menjelaskan, bahwa langkah yang diambil telah sejalan dengan semangat slogan “AMPUH”, yang merupakan kepanjangan dari Adaptif, Modern, Profesional, Unggul dan Humanis, seperti yang ditekankan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M.

“Hal ini sesuai dengan komitmen TNI AU dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang ada di Kabupaten Natuna, atau diwilayah binaan Lanud Raden Sadjad Ranai. Terutama yang menyangkut mengenai masalah kesehatan bagi masyarakat di Perbatasan,” ujar Kolonel Pnb Dedy Iskandar.

Selain dari pihak keluarga, Nur Muhlisin juga didampingi oleh perawat dari RSUD Natuna, bekerjasama dengan RSAU Lanud RSA Ranai. Berkat kerja keras dan kekompakan antara tim medis, personel Lanud RSA Ranai serta kru Pesawat CN-295 A-2905, proses Evakuasi Nur Muhlisin pun berjalan lancar, aman dan sesuai harapan.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Tentunya hal ini menunjukkan komitmen tinggi dari TNI AU, dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Evakuasi dari Lanud RSA ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan akses medis yang cepat dan efisien bagi warga Natuna,” tutur Danlanud yang pernah menerbangkan sejumlah pesawat tempur milik TNI AU jenis Sukhoi, Hawk dan Super Tucano tersebut.

Salah satu tindakan humanis dan bentuk kepedulian TNI AU yang AMPUH diperlihatkan oleh sejumlah personil Lanud RSA Ranai Kabupaten Natuna, terhadap masyarakat Natuna yang membutuhkan pertolongan kesehatan.

Perwira melati tiga yang merupakan Alumni Akademi TNI Angkatan Udara (AAU) tahun 1998 itu menuturkan, bahwa Evakuasi ini tidak hanya menunjukkan profesionalisme Lanud RSA, tetapi juga solidaritas dan kepedulian TNI AU terhadap masyarakat. Kata Kolonel Dedy Iskandar, TNI memiliki Operasi Militer selain Perang, salah satu contohnya adalah membantu masyarakat dalam berbagai kesulitan, baik secara ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan maupun bantuan lainnya yang sifatnya mengedepankan kehumanisan.

“Upaya ini diharapkan dapat terus berlanjut, memastikan bahwa bantuan medis cepat dan efektif selalu tersedia bagi warga Natuna yang membutuhkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka,” tandas mantan Perwira Pembantu Utama I/Perencanaan Strategis (Paban I/Renstra) Staf Perencanaan dan Anggaran TNI Angkatan Udara (Srenaau), Mabesau di Jakarta tersebut.

Ucapan rasa syukur dan terimakasih pun, disampaikan oleh Riwan selaku orang tua Nur Muhlisin, atas bantuan yang diberikan oleh pihak Lanud RSA Ranai dan seluruh pihak yang terlibat, dalam upaya menyelamatkan nyawa si buah hatinya tersebut. Ia beserta keluarga yang lain tidak bisa membayangkan, jika harus mengevakuasi anaknya menggunakan pesawat reguler, yang tentunya akan membutuhkan biaya besar, serta berpacu dengan waktu sesuai jadwal penerbangan reguler.

“Kami sangat berterima kasih kepada Lanud RSA dan seluruh pihak yang terlibat dalam evakuasi ini. Bantuan ini sangat berarti bagi kami,” ujar Riwan, dengan penuh rasa syukur.

Langkah Humanis yang dilakukan oleh pihak Lanud RSA Ranai, juga mendapatkan apresiasi dari Ketua Aliansi Peduli Natuna (Alpena), Rahayu Christinawati. Menurutnya, apa yang telah di lakukan Lanud RSA Ranai terhadap keluarga Nur Muhlisin, merupakan bukti kepedulian dan wujud pengabdian TNI AU terhadap Negara dan Rakyat Indonesia.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan TNI AU yang telah banyak membantu dalam pemberangkatan pasien. Dukungan ini sangat penting bagi masyarakat kalangan bawah yang membutuhkan,” ungkap Rahayu Christinawati, yang juga berperan dalam menjembatani bantuan dari Pemkab Natuna serta proses evakuasi Nur Muhlisin ke Kota Batam.

Proses evakuasi dr. Yolanda Qonita Solihat, yang dilakukan oleh personil Lanud RSA Ranai dari Natuna menuju Kota Pekanbaru, menggunakan Pesawat Hercules TNI AU A-1327, Rabu (05/06/2024). (Foto : Pen Lanud RSA Ranai)

Selain Nur Muhlisin, Lanud RSA Ranai, juga telah membantu mengevakuasi salah satu dokter Internsip, yaitu dr. Yolanda Qonita Solihat (25), yang juga mendapatkan bantuan penerbangan dari Natuna ke Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Rabu (05/06/2024) lalu.

Dokter muda yang belum lama bertugas di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah itu, di evakuasi setelah mengalami patah tulang bagian belakang, akibat musibah kecelakaan yang menimpanya. Proses evakuasi ini dilakukan dengan menggunakan Pesawat milik TNI AU jenis Hercules A-1327 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Laporan : Erwin Prasetio

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82