BerandaLainnyaPencegahan Stunting pada Anak Usia Dini di Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda...

Pencegahan Stunting pada Anak Usia Dini di Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung

Fatmah Islamiyah, Frana Sugara, Gilang Ibnu Pratama, Kholimafi Nestiana, Rika Yuliana, Tiara Putri, Vara Aziza, Vilda Wulandari Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Email: fatmahislamiah@gmail.com, frans.sugara3000@gmail.com, gilangibnupratama5@gmail.com, kholimafi443@gmail.com, lpm.@radenintan.ac.id, rikayuliana0821@gmail.com, tiiaraa179@gmail.com, vara2663@gmail.com, vildawulandari1012@gmail.com

Abstrak : Kegiatan KKN merupakan sebuah bentuk program kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu.

Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan disiplin ilmu yang masih dalam tatanan teoritis yang dapat diaplikasiskan secara praktis dengan bentuk pengabdian dan pendampingan langsung terhadap masyarakat.

Dilakukan dengan dasar saling kerjasama mahasiswa KKN UIN Raden IntanLampung dengan perangkat desa dan masyarakat di desa Gunung Terang KecamatanKalianda Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung. Pentingnya pencegahan stunting pada usia dini di desa Gunung Terang.

Program KKN Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Bersama dosen dengan pembimbing lapangan (DPL)untuk mencapai program yang akan dilakukan. Tujuan dari program ini untukmemberikan pengetahuan tentang pencegahan stunting di masyarakat yang terjadi sejak usia balita.

Metode pelaksanaan penelitian lapangan yaitu dengan memberikan kesadaran kepada masyarakat pentingnya mencegah sebuah stutting karena berdampak tidak bagi jika ada yang terkena penyakit tersebut desa Gunung Terang.

Hasilnya masyarakat di desa Gunung Terang masyrakatnya lebih waspada akan bahaya stuntting yang harus dihindari sebaik mungkin.

Kata Kunci: pencegahan Stunting1
Abstract: The KKN activities are a form of community service activity program by students with a cross-scientific and sectoral approach at a certain time and area.

Students are expected to be able to apply scientific disciplines that are still in a theoretical order which can be applied practically in the form of direct service and assistance to the community.

Carried out on the basis of mutual cooperation between KKN UIN Raden Intan Lampung students and village officials and the community in Gunung Terang village, Kalianda District, South Lampung Regency, Lampung Province.

The importance of preventing stunting at an early age in Gunung Terang village. Raden Intan Lampung State Islamic University KKN Program Together with lecturers and field supervisors (DPL) to achieve the program that will be carried out. The aim of this program is to provide knowledge about preventing stunting in the community that occurs from the age of five.

The method for carrying out field research is to provide awareness to the community about the importance of preventing stuttering because it has no impact if someone is affected by this disease in the village of Gunung Terang. As a result, the people in Gunung Terang village are more aware of the dangers of stunting which must be avoided as best as possible Keyword: Stunting prevention.

PENDAHULUAN
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perbincangan mengenai anak pendek dan stunting. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan secara aktif menyelidiki dan mengevaluasi masalah kekurangan tersebut.

Sebagai negara berkembang, Indonesia tidak mempunyai permasalahan pertumbuhan yang pendek.

Di tingkat nasional, pemerintah dan berbagai kelompok advokasi telah lama menyerukan penanganan khusus untuk mengurangi risiko pelecehan dan dampak jangka panjang yang terjadi ketika anak anak menjadi korban pelecehan. Begitu pula di tingkat regional dan lokal, bahkan di desa-desa terpencil (Nide, 2023).

Usia balita merupakan masa dimana terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, sehingga balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup.

Stunting merupakan masalah yang mempengaruhi pertumbuhan pada bayi dan anak di bawah usia lima tahun sejak dalam kandungan hingga bayi 2 dilahirkan, terdapat permasalahan penundaan gizi kronis sehingga dapat menimbulkan permasalahan pertumbuhan yang tinggi pada anak, yaitu lebih pendek atau lebih pendek (short) dibandingkan dengan usianya (Ramaioulis, 2018).

Dari latar belakang tersebut kami berkeinginan membuat suatu sosialisasi yang mengenalkan apa itu stunting, bagaimana pencegahanya dan cara apa yang dapat dilakukan jika sudah terkena stuntting tersebut.

Sehingga diperlukannya dalam upaya program tersebut terlaksana dengan baik maka mahasiswa bekerja sama dalam kegiatan posyandu yang dilakukan secara rutin di desa Gunung Terang dengan memberikan program kesehatan dan memberikan vitamin serta makanan bagi balita yang masih dalam pertumbuhan.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

METODOLOGI PENGABDIAN
Penetapan rencana edukasi tentang pencegahan stunting dilakukan secara bertahap yang pertama melakukan kerja lapangan dengan mengamati kehidupan dan kondisi dari masyarakat di Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan dengan 8 mahasiswa berpartisipasi dalam proyek KKN untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Program KKN di desa dengan melakukan pendekatan seluas-luasnya dalam pencegahan stunting dilingkungan desa yang dibantu oleh bidan dan staff puskesmas yang lain saat kegiatan posyandu rutin sehingga dengan begitu program posyandu berjalan dengan baik dan program kkn dapat berjalan dengan semestinya.

PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan pertama yang kami lakukan yaitu melakukan survei lapangan pada minggu pertama dengan mengobservasi keadaan balita didesa Gunung Terang.

Selanjutnya, kami melakukan koordinasi dengan masyarakat dan bagian psukesmas yang mengadakan kegiatan posyandu berada di desa setempat terserbut dan meminta izin kepada kepala desa dan koordinas penanggung jawab masyarakat dengan saya meminta izin dalam pelaksanaan program KKN tentang pentingnyapencegahan stunting pada usia dini.

Kegiatan berikutnya adalah kami mengadakan edukasi yang dapat membantu dalam bahayanya stunting. Kegiatan selanjutnya yang dilaksanakan adalah melakukan sosialisasi di saat posyandu berlangsung dengan memberikan edukasi yang baik pencegahan stunting.

HASIL
Secara umum kegiatan KKN yang di lakukan kepada masyarakat berjalan lancar sesuai dengan program yang telah disesuaikan.

Ada kegiatan yangdilakukan selama program yang direncanakan telah mencapai tujuan program danmemberikan dampak yang baik bagi masyarakat terutama balita yang melaksanakan posyandu rutin di desa Gunung Terang.

Kegiatan yang dilakukan dengan masyarakat di desa secara baik berjalan dengan baik sehingga menambah sumber informasi baru bagi semua.

PEMBAHASAN
Pencegahan Stuntting pada usia diniStunting adalah penampakan anak yang pendek dan pendek menurut usia yang diukur berdasarkan tinggi badan, atau selisih lebih dari dua standar deviasi dari standar pengasuhan anak normal menurut WHO.

Pendeknya angka harapan hidup anak usia dini merupakan masalah gizi yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor sosial ekonomi, gizi ibu selama hamil, angka kesakitan bayi dan gizi buruk pada bayi. Di masa depan, bayi jangka pendek akan kesulitan mencapai perkembangan fisik dan mental yang optimal.

Anak kecil yang mengalami kehamilan mempunyai permasalahan gizi yang perlu ditangani melalui intervensi dan bimbingan yang tepat untuk mencegah dan mengurangi penyakit. Sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah singkatnya hidup seribu hari.

Jangka waktu 1000 hari kehidupan adalah 270 hari pada masa kehamilan, dan 730 hari pertama setelah kelahiran bayi dipandang sebagai masa kritis yang menentukan kualitas kesehatan (Kementerian Kesehatan, 2020).

Salah satu faktor kunci yang sering kali terlewat dalam mencegah stunting adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Untuk memastikan pencegahan stunting yang efektif, Sahabat Kao perlu mengikuti langkah-langkah PHBS berikut: Rajin mandi menggunakan sabun minimal 2 kali sehari.

Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan hal tersebut menjadi bagian pencegahan stunting. Karena balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi.

Manfaat atau dampak jika balita terhindar dari stunting adalah 4melaksanakan pelaksanaan gerakan intervensi serentak pencegahan stunting yaitu mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu.

Dalam kegiatan posyandu balita akan diberika vitamin, akan di ukur dan ditimbang sehingga dapat dilihat perkembangan balita baik atau tidak. Dalam kegiatan posyandu juga diberikan bubur kacang hijau yang menjadikan ciri khas dari posyandu.

Bubur kacang hijau mengandung kalsium, zat besi, zinc, kalium, fosfor, vitamin A, vitamin B, folat, vitamin C, vitamin E, dan vitamin K yang tentunya dapat memberikan kesehatan untuk tubuh balita.

Dokumentasi kegiatan pencegahan stunting dikegiatan posyandu rutin Desa.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82