BerandaDaerahPemred SinarPerbatasan.com Minta Wartawannya Update Berita dari Pagi

Pemred SinarPerbatasan.com Minta Wartawannya Update Berita dari Pagi

Pemimpin Redaksi (Pemred) SinarPerbatasan.com, Alfiana, saat ditemui di kediamannya di Jalan H. Adam Malik, Kelurahan Bandarsyah, Kamis (23/02/2023) pagi. (foto : Khairud)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Pemimpin Redaksi (Pemred) media siber sinarperbatasan.com, Alfiana, meminta kepada seluruh wartawannya, agar lebih aktif lagi dalam mencari dan membuat berita.

Hal itu disampaikan Alfiana, saat ditemui wartawan sinarperbatasan.com, di Kantor Redaksi sinarperbatasan.com Jalan H. Adam Malik, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, pada Kamis (23/02/2023) pagi.

“Iya, sampaikan ke kawan-kawan yang lain, untuk rajin liputan dan segera mengirimkan berita ke redaktur, biar segera di upload,” ujar Alfian.

Dijelaskannya, saat ini media siber lokal yang berkantor pusat di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu, sedang dipantau konten beritanya oleh bagian pendataan media Dewan Pers.

Sebelumnya kata Alfian, pihak perusahaan PT Aufa Sinar Perbatasan Indonesia, sebagai badan hukum berdirinya media siber sinarperbatasan.com, telah mengirimkan berkas untuk verifikasi administrasi ke Dewan Pers. Namun, ditolak oleh Dewan Pers, lantaran konten berita kurang update.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Pokoknya saya minta pagi itu harus sudah ada berita, minimal jam 10 pagi, masing-masing wartawan harus sudah mengirimkan dua berita. Karena sebelumnya ada yang kirim sampai sore, dan malam baru update,” katanya.

“Sekarang dan seterusnya, saya minta usahakan sebelum jam 10 pagi, sudah nyetor dua berita untuk masing-masing wartawan. Kalau ada berita tambahan, boleh dikirim siang, atau sore hari,” pinta Alfian.

Salah seorang wartawan senior yang telah memiliki sertifikasi Wartawan Utama itu juga menghimbau, agar wartawannya tidak melulu menaikkan berita tentang kegiatan Pemerintah, namun juga harus ada berita dari masyarakat di perkampungan.

“Saya lebih suka berita itu tentang kearifan lokal Natuna, berita dari Desa-Desa. Sebab, jarang sekali wartawan menyoroti kehidupan masyarakat di kampung-kampung. Sebagai media lokal, kita harus menjunjung tinggi kearifan lokal, angkat isu-isu yang ada di Desa-Desa,” tandas Alfian. (Khairud)

Editor : Imam Agus

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82