Hadi Candra, saat menyampaikan orasi Kampanyenya bersama Paslon Cermin, beberapa hari lalu di Ranai.
Natuna, SinarPerbatasan.com – Pemerintah Pusat melalui Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan pada tahun anggaran 2024 ini, telah membangun revitalisasi Pelabuhan Perintis di Pulau Midai, Kabupaten Natuna.
Sebelumnya, pelabuhan ini sempat mengalami kerusakan yang cukup parah, akibat diterjang gelombang air laut yang sangat besar, ketika cuaca ekstrim melanda wilayah tersebut.
Akhirnya, pada tahun anggaran 2024, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan, yang merupakan Mitra Kerja dari Komisi V DPR RI, mengalokasikan anggaran sebesar Rp 43 milyar untuk merevitalisasi pelabuhan tempat bersandarnya kapal perintis itu, yang selama ini menjadi salah satu pintu masuk dari dan ke Pulau Midai.
Sayangnya, adanya kegiatan pembangunan pelabuhan yang menjadi akses keluar masuk orang dan barang di Pulau Midai itu, justru menjadi rebutan bahan kampanye bagi para calon kepala daerah, yang akan berkontestasi pada Pemilihan Calon Kepala Daerah (Pilkada) Natuna tahun 2024 ini.
Masing-masing kubu, baik dari Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 1, maupun Paslon Nomor Urut 2, saling mengklaim jika itu adalah hasil kerja keras mereka, sehingga proyek tersebut terealisasikan di tahun ini.
Sebelumnya, calon Bupati Natuna nomor urut 1, Cen Sui Lan, mengaku jika pembangunan revitalisasi pelabuhan Perintis di Pulau Midai, adalah hasil dari dorongannya ke Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, ketika ia masih menjabat sebagai Anggota Komisi V DPR RI dari dapil Kepulauan Riau (Kepri).
Tak lama berselang, muncul informasi jika pembangunan revitalisasi pelabuhan Perintis Midai, adalah hasil usulan dari Calon Bupati Natuna petahana (Paslon Nomor Urut 2), Wan Siswandi.
Informasi ini pun sempat membuat bingung publik Natuna, karena dinilai simpang siur.
Namun, hal itu langsung dibantah dengan tegas oleh politisi senior Partai Golkar, Hadi Candra, yang memang berasal dari Pulau Midai. Menurut Hadi Candra, tanpa adanya dorongan dan dikawal langsung oleh Cen Sui Lan sebagai Anggota Komisi V DPR RI kala itu, proyek tersebut tidak akan mudah turun begitu saja. Sebab, anggaran yang diperlukan untuk memperbaiki pelabuhan tersebut, nilai nya cukup fantastis, sehingga diperlukan tokoh besar yang memiliki kedekatan dengan Pemerintah Pusat.
“Jadi jika ada pernyataan bahwa itu dia yang usul, itu pembohongan publik,” tegas Hadi Candra, ketika mengisi orasi kampanye Paslon Cen Sui Lan – Jarmin (Cermin) di Desa Gunung Jambat, Kecamatan Suak Midai, pada Kamis (24/10/2024) siang.
Hadi Candra yang merupakan Ketua Tim Pemenangan Paslon dengan jargon ‘Bupati Baru Natuna Maju’ itu, berharap kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Natuna, khususnya masyarakat di Pulau Midai, agar bijak dalam menerima informasi tentang program-program dari Pemerintah Pusat yang digelontorkan ke daerah ujung utara NKRI tersebut.
“Makanya jika mau pilih calon pemimpin, jangan mau memilih yang banyak mengumbar janji, tapi pilihlah pemimpin yang punya kerja nyata, yang sudah terbukti kinerjanya dan teruji,” cetus mantan Pimpinan DPRD Natuna 2 periode, dan mantan Anggota DPRD Provinsi Kepri dapil Natuna-Anambas tersebut.
“Bu Cen ini sudah berbuat dulu, baru mencalon kan diri. Beliau tidak banyak umbar janji,” sambung Can (sapaan akrabnya).
Ketua DPD Partai Golkar Natuna itu, juga mengajak masyarakat Natuna, untuk tidak memilih calon pemimpin yang banyak obral janji, seperti akan menggratiskan air bersih yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) selama 2 bulan, di salah satu wilayah di Natuna.
“Saya heran, ada calon pemimpin berjanji menggratiskan air minum sama warga jika dirinya terpilih, lalu jika tidak terpilih lagi bagaimana ?. Calon pemimpin seperti ini perlu diragukan dan jangan dipilih,” tandas Can.
Laporan : Erwin Prasetio