Potret tempat berjualan para pelaku UMKM di Pantai Piwang Ranai, yang terlihat becek ketika musim hujan, dan berdebu ketika musim panas.
Natuna, SinarPerbatasan.com – Juru kampanye (Jurkam) sekaligus Ketua Tim Pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Bupati Natuna Nomor Urut 1, Cen Sui Lan – Jarmin (Cermin), Hadi Candra, menyoroti kondisi tempat berjualan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di area Pantai Piwang Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, yang kondisinya terkesan memprihatinkan.
Pasalnya kata Hadi Candra, tempat berjualan bagi para UMKM di Pantai Piwang itu, ibarat buah simalakama. Sebab ketika hujan, kondisinya becek, dan ketika musim panas, akan berdebu.
“Mungkin kalau ada orang luar nongkrong disitu, merasa agak gelik mau makan. Malu kita, ya kan,” cetus Hadi Candra, ketika menjadi Jurkam di Kampanye Paslon Cermin, baru-baru ini di Pasar Lama Ranai.
Padahal kata Hadi Candra, Pantai Piwang tersebut menjadi salah satu destinasi wisata kuliner, sekaligus menjadi pusat perputaran ekonomi di Kabupaten Natuna.
“Coba lihat di Pantai Piwang itu, kalau hujan becek, kalau panas berdebu. Kemana saja Pemerintah selama ini, kok tidak ada perhatiannya. Padahal itu tempatnya orang nongkrong sehari-hari, ada perputaran ekonomi disana, iya kan,” kritik Hadi Candra.
Senior Partai Golkar yang sudah 15 tahun menjadi wakil rakyat itu menyebutkan, jika nanti pasangan Cen Sui Lan dan Jarmin Sidik terpilih menjadi Bupati Natuna periode 2025-2030, ia akan mendorong untuk membangun kawasan Pantai Piwang yang tertata rapi dan bersih.
Can (sapaan akrabnya) berharap, kedepan Pantai Piwang dapat menjadi salah satu destinasi wisata kuliner, yang memiliki daya tarik bagi wisatawan lokal maupun regional.
“InsyaAllah nanti Pantai Piwang itu kita tata, kita kembangkan sebagai wisata kuliner. Nanti ada makanan tradisional khas Natuna, serta ada makanan modern. Dan yang terpenting harus kita bangun, kita lakukan reklamasi agar lebih luas, rapi dan bersih, seperti yang ada di daerah-daerah lain,” ujar Can.
“Nanti kita minta Bu Cen bangun, biar terlihat modern,” imbuh Can.
Untuk anggarannya, bisa melalui dana sharing, antara dana APBD Natuna dan dukungan dari dana APBD Provinsi Kepri.
“Untuk anggarannya kita sharing saja, misalnya pertahun Natuna anggarkan Rp 10 milyar, lalu Provinsi bantu Rp 10 milyar, artinya sudah Rp 20 milyar pertahun. Kalau selama 3 tahun, kan udah Rp 60 milyar. Intinya nanti kita akan fokus pada ekonomi kerakyatan,” pungkas pria asal Pulau Midai, yang pernah menjabat sebagai pimpinan DPRD Natuna selama 2 periode, serta anggota DPRD Provinsi Kepri 1 periode tersebut.
Laporan : Erwin Prasetio
