BerandaADVERTORIALMenilik Strategi Pemda Natuna Atasi 41 Ton Sampah Perhari

Menilik Strategi Pemda Natuna Atasi 41 Ton Sampah Perhari

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, Ferizaldy, saat meninjau TPA Sebayar, beberapa waktu lalu.

Natuna, SinarPerbatasan.com – Mungkin selama ini kita sering melihat di berbagai media, terkait masalah sampah yang ada di Daerah Ibukota Indonesia (DKI) Jakarta. Sebagai salah satu daerah terpadat di Indonesia, produksi sampah di Provinsi Jakarta mencapai 8.527 ton perhari, atau setara dengan 3,1 juta ton pertahun.

Produksi yang begitu fantastik itu, membuat Jakarta selalu dihadapkan dengan masalah pembuangan limbah hasil rumah tangga, hingga harus di buang ke luar DKI Jakarta, tepatnya di berbagai wilayah di Provinsi Jawa Barat.

Wajar memang, jika daerah yang semula bernama Sunda Kelapa dan Batavia (jaman kolonial Belanda) itu, memproduksi sampah yang mampu membuat gunung sampah dalam sekejap, lantaran populasi penduduknya mencapai 11,135 juta jiwa, pada semester pertama tahun 2024.

Namun, coba kita menilik (melihat) di daerah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), daerah berpenduduk 84 ribu jiwa pada pertengahan tahun 2024 itu, ternyata juga mampu menghasilkan sampah yang jumlahnya cukup signifikan.

Dari data yang diperoleh awak media ini dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, produksi sampah di daerah ujung utara Indonesia itu, mencapai 41 ton perhari, atau sekitar 14.760 ton pertahun.

Terlihat tumpukan sampah di TPA Sebayar, Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, yang meluber hingga ke jalan aspal.

Padahal, penduduk Natuna tersebar di beberapa pulau di 17 Kecamatan. Sementara di Pulau Bunguran Besar, hanya terdiri dari 6 Kecamatan, diantaranya Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Timur Laut, Bunguran Selatan, Bunguran Tengah, Bunguran Batubi dan Bunguran Utara. Sisanya ada 11 Kecamatan yang berada terpisah dengan Pulau Bunguran Besar, masing-masing Kecamatan Bunguran Barat, Pulau Tiga, Pulau Tiga Barat, Pulau Laut, Pulau Seluan, Pulau Panjang, Subi, Midai, Suak Midai, Serasan dan Serasan Timur.

Untuk mengatasi produksi sampah yang terus meningkat, Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), memiliki beberapa strategi khusus.

Kepala DLH Natuna, Ferizaldy mengatakan, upaya yang dilakukan dimulai dari pemisahan sampah organik dan non organik.

“Sampah non organik nantinya akan kita cacah dan menjadi butiran sampah, sehingga bisa menjadi nilai jual ke pedagang pemasok sampah di Natuna,” ujar Ferizaldy, ketika meninjau lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di pasar lama Ranai, Kamis (17/10/2024) siang, bersama Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Natuna, dr. Rika Azmi.

Mantan Camat Bunguran Timur itu juga menuturkan, saat ini pemisahan sampah organik dan non organik sudah dilakukan, namun pihaknya masih mengalami kendala diantaranya masalah peralatan.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg
Beredar foto sampah di TPS Ranai, yang menumpuk hingga ke badan jalan menuju ke pasar Ranai lama.

“Alat kita sudah ada dua, tapi karena lama tak terpakai kondisinya sekarang rusak,” jelas Ferizaldy.

Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya akan fokus pada penanganan sampah dengan melakukan pengadaan peralatan. Karena kata dia, hal ini dinilai sangat penting dan urgent.

“Contohnya saja di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah, peralatan kita kurang memadai,” ungkapnya.

Jadi, kata Ferizaldy, tahun ini Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna, telah menganggarkan untuk pengadaan alat berat jenis excavator yang berfungsi untuk menangani sampah di TPA Sebayar.

“Walaupun itu masih kurang, tapi setidaknya bisa menangani sampah di TPA kita yang ada di Sebayar, Desa Sungai Ulu,” ujar Ferizaldy.

Ferizaldy menyebutkan, bahwa jumlah alat angkut yang ada di DLH Natuna sebanyak 18 unit, terdiri mobil dump truk, alat berat, triseda, pick up truck amrol, dan kontainer.

“Alhamdulillah juga tahun ini kita mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk satu unit mobil dump truck dan 5 tossa,” imbuhnya.

Masih kata Ferizaldy, upaya yang akan dilakukan Pemerintah Daerah untuk penanganan sampah di TPA Sebayar, dengan cara melakukan penimbunan. Karena kata dia, hal ini sudah sesuai dengan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup.

“Kalau untuk lahan kita luas, jadi masih cukup, tidak ada permasalahan,” ucapnya.

Ferizaldy berharap, kepada masyarakat agar dapat mengurangi jumlah dan pemakaian sampah sekali pakai, terutama sampah plastik.

“Dengan mengurangi sampah, berarti kita sama dengan menjaga lingkungan yang sehat dan bersih,” tutur Ferizaldy, mengakhiri.

Pjs. Bupati Natuna, dr. Rika Azmi, saat meninjau tempat pembuangan sampah di pasar lama Ranai, Kamis (17/10/2024) siang.

Sementara itu ditempat yang sama, Pjs. Bupati Natuna, Rika Azmi, berharap yang sering bertebaran ke jalan, dapat di tangani secara seriud oleh Dinas terkait. Sebab, sampah-sampah tersebut dapat mengganggu masyarakat yang melintas di jalan menuju ke pasar Ranai lama.

“Kalau bisa disiapkan penjaga, agar sampah yang datang tidak langsung dibuang di depan, tapi langsung masuk ke dalam TPS, agar tidak berserakan ke jalan umum,” ungkap Rika Azmi.

Rika Azmi juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Natuna, agar ikut berperan dalam menekan produksi sampah di Bumi Laut Sakti Rantau Bertuah.

Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi produksi sampah rumah tangga, yaitu dengan membawa tas belanja, ketika masyarakat ingin berbelanja ke pasar atau ke toko-toko. Supaya mengurangi penggunaan kantong plastik secara berlebihan.

“Dan kami harapkan, masyarakat dapat memisahkan sampah organik dan non organik, agar mudah dalam pengolahannya. Bahkan kalau kita kreatif, sampah organik ini bisa kita manfaatkan untuk pupuk tanaman yang alami tanpa bahan kimia,” tutur Rika Azmi. (Advertorial)

Laporan : Erwin Prasetio

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82