Tampak warga Dusun Meso, Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, saat memalok sagu, Jum’at (30/12/2022) pagi. (foto : Zaki)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Kegiatan malok sagu, atau memarut sagu, merupakan salah satu kegiatan masyarakat asli Natuna, yang sudah di lakukan secara turun-temurun.
Biasanya, kegiatan malok sagu di lakukan warga secara bersama-sama. Mulai dari menebang batang sagu, membelah batang sagu, memalok atau memarut sagu hingga menyaring sari pati sagu.
Pati sagu tersebut, nantinya akan di olah menjadi berbagai makanan khas masyarakat melayu Natuna, seperti tabel mando, tipeng, sagu butir hingga mie sagu.
“Jaman dulu, masyarakat Natuna memanfaatkan sagu untuk makanan pokok. Karena dulu jarang sekali ada nasi, jadi mereka memakan sagu ataupun ubi,” ujar Marzani, warga Dusun Meso, Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, saat di temui sinarperbatasan.com ketika sedang memalok sagu bersama warga lainnya, Jum’at (29/12/2022) pagi.
Biasanya, sagu yang telah di olah menjadi kudapan, akan di makan bersama ikan yang di olah menjadi berbagai macam jenis lauk, seperti ikan pindang, ikan salai, maupun ikan bakar.
Kegiatan malok sagu sendiri, umum di lakukan masyarakat ketika memasuki masim angin utara, seperti yang sedang berlangsung saat ini. Sebab, di saat musim angin utara tiba, masyarakat tidak bisa pergi melaut, karena gelombang yang sangat tinggi dan di sertai angin kencang. Sehingga aktivitas menangkap ikan di laut bagi nelayan tradisional, sangat beresiko.
“Karena mau pergi melaut pun tak bisa kalau musim angin utara seperti saat ini, jadi kami manfaatkan waktu tersebut untuk memalok sagu,” tutur Marzani.
Sagu sendiri ketika sudah di sangrai menjadi sagu butir, memiliki daya simpan yang cukup lama, bahkan mampu bertahan hingga lebih dari satu tahun.
Meski tradisi memalok sagu ini sudah mulai hilang termakan jaman, namun di berbagai wilayah di pedesaan di Kabupaten Natuna, warganya masih sering melakukannya.
Karena meskipun sudah banyak makanan pokok pengganti sagu, salah satunya nasi, masih banyak pula masyarakat melayu Natuna yang suka mengkonsumsi sagu. Sehingga masih umum di temui masyarakat di ujung utara NKRI itu, yang mempertahankan tradisi memalok sagu.
Selain sebagai makanan khas Natuna, sagu juga sering di manfaatkan sebagai sumber pakan binatang ternak, seperti ayam dan itik. (Zaki)
Editor : Imam Agus