Pj. Bupati Buton Tengah, H. Kostantinus Bukide, saat menyampaikan sambutan pada Launching PIN Polio beberapa waktu lalu di Lakudo. (Foto : Diskominfo Buteng)
Buton Tengah, SinarPerbatasan.com – Polio adalah penyakit saraf yang disebabkan oleh virus dan sangat menular, terutama pada anak-anak di bawah usia 15 tahun. Gejala awal polio termasuk demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher, dan nyeri di tungkai.
Untuk itu, Pemerintah Republik Indonesia (RI), melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengumumkan pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dimulai sejak tanggal 23 Juli 2024. Program ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Dalam rangka mendukung Program Pemerintah Pusat itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), telah selesai melaksanakan PIN Polio serentak di 7 (tujuh) Kecamatan yang ada di Kabupaten Buteng Tahun Anggaran 2024.
Pelaksaan PIN Polio sejak Juli – Agustus 2024, pemerintah melalui Dinas Kesehatan telah melaksanakannya dengan capain 95 persen. Capain tersebut diraih atas kerja keras tenaga kesehatan di 14 Pukesmas tersebar di 7 kecamatan se-Buton Tengah.
Kepala Dinas Kesehatan, H. Kasman, menjelaskan, kegiatan PIN Polio bertujuan untuk melindungi anak-anak dari ancaman Polio dengan menyasar anak-anak berusia 0–7 tahun, termasuk pendatang, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Lanjut ia mengatakan, pelaksanaan PIN Polio serentak se-Kabupaten Buton Tengah dilakukan 2 putaran, tahap pertama vaksinasi dimulai pada 23 Juli 2024 dan tahap vaksinasi kedua pada Agustus 2024 oleh tenaga medis dan dilakukan secara gratis bertempat di puskesmas, posyandu, sekolah atau tempat pos pelayanan imunisasi terdekat.
“Pelaksanaan PIN Polio serentak di Kabupaten Buton Tengah tahun 2024 ini menyasar 19.415 anak usia 0-7 tahun. Dengan maksud tujuan agar anak-anak terlindungi dari infeksi virus polio dengan cara mendapatkan imunisasi berkala sebanyak 2 kali oleh tenaga medis,” ucapnya ke awak media, Selasa (15/10/2024).
Lanjut ia menyampaikan, dari data yang masuk dari 14 pukesmas, pelaksanaan PIN Polio tahap pertama pada bulan Juli mencapai 18.101 anak dan vaksinasi dosis kedua pada bulan Agustus sebanyak 17.951 anak.
“Alhamdulillah pelaksanaan PIN Polio pada 77 desa/kelurahan se-Buton Tengah oleh tenaga medis di masing-masing puskesmas mendapatkan capain diatas 95 persen cakupan imunisasi anak dan hasilnya sudah mencapai target yang diharapkan,” ucap Kasman.
Kasman menambahkan, terlaksananya pelaksanaan PIN Polio tahun 2024 mencapai target atas kerja keras para tenaga medis dilapangan yang memberikan edukasi kepada orang tua anak untuk mengikuti vaksinasi PIN Polio.
“Kami juga berterima kepada para orang tua yang mengikutsertakan anak-anak untuk mendapatkan imunisasi PIN Polio,” tuturnya.
“Tentunya apa yang dilakukan pemerintah saat ini tidak lain sebagai upaya pencegahan PIN Polio yang dapat menjadi ancaman pada generasi masa depan anak khsusus di Kabupaten Buton Tengah,” pungkasnya
Sebagai informasi, cakupan pelaksanaan PIN Polio di Kabupaten Buton Tengah berdasarkan hasil data Pukesmas pelaksanaan dosis 1 dan dosis 2 yang mencapai 95 persen lebih, yakni :
1. Pukesmas GU, dosis 1 dan 2 mencapai 97.7% dan 97.7%
2. Pukesmas Wamolo dosis 1 dan 2 mencapai 95.3% dan 95.3%
3. Pukesmas Onewaara 98.5% dan 92.0%
4. Pukesmas Mawasangka 95.3% dan 95.6%
5. Pukesmas Wakambangura 95.9% dan 95.9%
6. Pukesmas Kanapa-napa 98.6% dan 96.5%
7. Pukesmas Maswasangka Tengah 98.9% 98.4%
8. Pukesmas Watorumbe Bata 100.0% dan 97.1%
9. Pukesmas Mawasangka Timur 95.5% dan 95.6%
10. Pukesmas Talaga 94.0% dan 96.3%.
Tingginya pencapaian pelaksanaan PIN Polio di Puskesmas yang ada di Daerah Berjuluk Kota Seribu Gua itu, menandakan begitu seriusnya Pemerintah Daerah Buteng dalam menjalankan program Pemerintah Pusat, dalam rangka menekan angka kasus polio di Indonesia. (Advertorial)
Laporan : Hari Sabar