Pj Bupati Buton Tengah, Drs.dr. Andi Muhammad Yusuf, M.Si, saat melangsungkan pelantikan 101 CPNS menjadi PNS, Rabu (07/06/2023) kemarin. (Foto : Kominfo Buton Tengah)
Buton Tengah, SinarPerbatasan.com – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara, melalui Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) melaksanakan pelantikan 60 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 41 Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), bertempat di Gedung Kesenian Lakudo, Rabu (07/06/2023) kemarin.
Pelantikan pengambilan sumpah/janji CPNS tersebut dilakukan oleh Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah, Andi Muhammad Yusuf, serta dihari Sekretaris Daerah, H.Konstantinus Bukide, Kepala BKPSDM Wujuddin dan para kepala OPD.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Andi Muhammad Yusuf menyampaikan, pengukuhan CPNS menjadi PNS diharapkan sejalan dengan tuntutan publik akan kinerja aparatur pemerintah yang lebih profesional dengan meningkatkan kualitas dan kapasitasnya.
Hal ini penting dilakukan sebagai bentuk upaya pemerintah dalam mengeser paradigma masyarakat terhadap birokrasi dan layanan publik pemerintah yang selama ini dirasa kurang.
Lanjut dia menekankan, bahwa menjadi PNS harus menjalankan fungsi dan perannya secara profesional, displin, dan bertanggung jawab serta dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat serta juga memastikan mutu pelayanan publik.
“Ini momentum kebahagian kebangangan saudara hari ini dilantik sebagai PNS. Melalui kesempatan ini saya berpesan membangun dan menjaga citra positif PNS dengan bekerja Profesional dan memastikan peningkatan pelayanan publik diutamakan,” ungkapnya.
“Peningkatan pelayanan publik dapat kita mulai dari hal-hal kecil dulu seperti kehadiran tepat waktu dalam berkerja dari jam 8 pagi sampai 16.00,” sambungnya.
Lebih lanjut, Asisten Deputi Infrastruktur Pemerintah Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menyampaikan, seiring hadirnya era revolusi Industri 4.0 serta generasi manajemen Networking, Management, prespektif kepemimpinan harus berubah, selaras dengan perubahan diberbagai bidang.
Olehnya itu, Smart ASN diberikan kepada ASN harus mampu menjalankan integritas tinggi, mampu berbahasa asing, mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi, berjiwa melayani, memiliki mentalitas wirausaha, jaringan luas dan kerahmatamahan.
“Pola kerja dikembangkan ke depan yakni berbasis kompetensi melalui tim kerja dan tidak berdasarkan struktur hirarkis semata. Karena siapa yang menguasai dan siapa berkompeten, maka itulah yang memimpin tim dalam menyelesaikan tugas diberikan negara dan peluang tersebut terbuka untuk anda semua,” ujarnya memberikan motivasi.
“Sebagai insan yang beriman saudara-saudara harus mensyukuri pencapaian yang didapatkan hari ini. Olehnya, walaupun sesibuk apapun dalam berkerja, jangan lupa sisihkan waktu untuk sholat (kaum muslimin) atau beribadah dan ini diharapkan berlaku untuk semuanya,” pungkasnya. (Ahmad Subarjo)
Editor : Imam Agus