Kadampi, Kuliner Tradisiional Buton Tengah yang tak lekang oleh zaman.

SINARPERBATASAN.COM, BUTON TENGAH – Kekayaan kuliner khas Buton Tengah tidak hanya berasal dari hasil laut, tetapi juga dari hasil bumi yang diolah secara turun-temurun.

Salah satu kuliner yang masih bertahan hingga kini adalah Kadampi, kue tradisional berbahan dasar ubi kayu atau singkong yang dipadukan dengan gula aren, menciptakan cita rasa manis alami yang lembut dan menggugah selera.

Di tengah gempuran kuliner modern, Kadampi tetap memiliki tempat tersendiri bagi masyarakat lokal.

Kue ini dibuat melalui proses sederhana namun penuh makna budaya. Singkong yang telah diparut dikeringkan menjadi tepung, lalu dicampur dengan gula merah yang berasal dari pohon aren.

Adonan kemudian dikukus hingga matang, menghasilkan tekstur lembut dengan aroma khas yang menggoda.

Menurut Irwan Seni Rajap, Kepala Dinas Pariwisata Buton Tengah, Kadampi memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai ikon wisata kuliner daerah.

“Kuliner tradisional seperti Kadampi bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya kita. Jika dikemas dengan baik dan dipromosikan secara luas, Kadampi bisa menjadi daya tarik wisata kuliner yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya. Selasa, (18/03/2025).

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Keunikan Kadampi tidak hanya terletak pada bahan-bahan alaminya, tetapi juga pada filosofi yang terkandung di dalamnya.

Gula aren yang berasal dari pohon nira melambangkan keberkahan, sementara singkong mencerminkan ketahanan pangan masyarakat. Kue ini biasa disajikan dalam berbagai acara adat, sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Bagi wisatawan yang berkunjung ke Buton Tengah, mencicipi Kadampi menjadi pengalaman kuliner yang tidak boleh dilewatkan.

Selain cita rasanya yang khas, wisatawan juga dapat menyaksikan langsung proses pembuatannya yang masih menggunakan teknik tradisional.

Beberapa pelaku usaha kecil mulai mengemas Kadampi dengan lebih modern, sehingga kue ini tidak hanya dikonsumsi di daerah setempat, tetapi juga bisa menjadi oleh-oleh khas Buton Tengah.

“Ke depan, kami berharap ada inovasi dalam pemasaran dan pengemasan Kadampi, sehingga kuliner ini bisa lebih dikenal, tidak hanya di Sulawesi Tenggara, tetapi juga di tingkat nasional bahkan internasional,” tambah Irwan.

Dengan potensi yang besar, Kadampi bisa menjadi salah satu daya tarik dalam wisata kuliner Buton Tengah.

Keaslian rasa dan nilai budaya yang terkandung di dalamnya menjadikan kue ini lebih dari sekadar makanan—ia adalah warisan yang layak untuk dijaga dan diperkenalkan kepada dunia. (Adv)

Reporter: Sadly





TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini