Pemain Arema FC dan Persebaya Surabaya saat berebut bola, dalam lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-11, yang dimenangkan oleh tim tamu Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Natuna, SinarPerbatasan.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Kompetisi Liga 1 dihentikan sementara sampai ada evaluasi dan perbaikan prosedur dilakukan oleh Pengurus Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Jokowi juga menyatakan, pemerintah telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk turun menangani kasus kericuhan dan tragedi yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (01/10/2022) malam itu.
“Saya juga telah perintahkan Menpora, Kapolri, dan PSSI evaluasi menyeluruh tentang pertandingan,” papar Jokowi dalam keterangan pers yang dikutip dari program Breaking News di Kompas TV, Minggu (02/10/2022).
“Khusus Kapolri, saya minta lakukan investigasi dan usut tuntas kasus ini. Saya juga minta PSSI hentikan Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur dilakuan,” sambung Jokowi.
Presiden Jokowi berharap, kericuhan di Stadion Kanjuruhan Malang ini menjadi yang terakhir dalam sepak bola Nasional.
“Saya harap ini tragedi terakhir di Tanah Air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemenusiaan seperti ini,” sambung Jokowi.
Seperti diketahui, kericuhan terjadi pasca pertandingan antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang yang berkesudahan 2-3 bagi kemenangan tim tamu.
Setelahnya para suporter masuk ke tengah stadion. Lantas, diduga lantaran ada tembakan gas air mata, para suporter berhamburan.
Sampai berita ini diturunkan, korban dilaporkan sebanyak 130 orang meninggal dunia. Lainnya, ada 180 orang mengalami luka-luka. (red/net)