BerandaDaerahIkan di Pasar Natuna Mahal, Warga Pilih Menunggu Nelayan di Pelabuhan

Ikan di Pasar Natuna Mahal, Warga Pilih Menunggu Nelayan di Pelabuhan

Tampak sejumlah warga saat menunggu para nelayan yang baru pulang dari melaut, di Pelabuhan Pering, Kelurahan Bandarsyan, pada Senin (13/03/2023) pagi. (foto : Khairud)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Mahalnya harga ikan segar di pasar tradisional Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), membuat sebagian masyarakat setempat enggan untuk membeli ikan ke pasar.

Pasalnya, harga ikan di pasar Ranai, naik dua kali lipat dari harga biasanya. Hal ini dipicu akibat cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah tersebut, sehingga banyak nelayan yang tidak berani melaut.

Dampaknya, stok ikan segar di pasaran menjadi sangat terbatas, sehingga harganya menjadi sangat mahal.

Namun, sebagian masyarakat memiliki cara tersendiri, agar tetap dapat mendapatkan ikan segar dengan harga miring. Salah satunya dengan membeli ikan langsung dari para nelayan.

“Ikan di pasar mahal sekali, makanya kami nunggu nelayan di pelabuhan, biar dapat harga murah,” ucap Vika (27), salah seorang ibu muda yang ditemui awak media sinarperbatasan.com di Pelabuhan Pering, Senin (13/03/2023) pagi.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Kata seorang Ibu rumah tangga yang mengaku telah memiliki dua orang anak itu menyebutkan, jika harga ikan yang mereka beli langsung dari para nelayan yang baru pulang melaut, harganya relatif murah.

“Kalau beli di pelabuhan gini jauh lebih murah dari harga ikan di pasar. Ini aja tadi saya dapat ikan simbek (tongkol) jenis dabat, hanya Rp 50 ribu per ekor, kira-kira beratnya sekitar 2 kilo lah. Kalau di pasar kemarin saya nanyak yang ukuran segini, rata-rata Rp 70 ribu, kan jauh kali selisihnya. Tapi ya wajar, orang pasar kan tentu ingin mengambil untung,” tutur Vika.

Namun sambung Vika, jika kita ingin mendapatkan ikan langsung dari para nelayan yang baru pulang melaut, harus rela menunggu lama di pelabuhan.

“Ya itu resikonya, kita harus sabar menunggu nelayan balek mancing. Tapi kalau kita pergi ke pasar kan kita tinggal milih saja, tak perlu menunggu lama-lama. Tapi kalau untuk kualitas ikan, jauh lebih segar kalau kita beli langsung dari nelayan, kalau di pasar biasanya ikannya sudah di es, kadang ikan stok lama, jadi kurang segar,” sebutnya. (Khairud)

Editor : Imam Agus

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82