Tampak Turhamun saat memperlihatkan tanaman buah naganya yang mulai mengeluarkan buah, Senin (10/04/2023) sore, di kebunnya di Sebintang, Desa Cemaga Utara. (foto : Zaki)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Turhamun (35), salah seorang warga Sebintang, Desa Cemaga Utara, Kecamatan Bunguran Selatan, mengaku sudah lebih dari 4 tahun, menggeluti usahanya untuk menanam pohon buah naga.
“Sudah cukup lama juga lah, kalau empat tahun udah lebih kayaknya,” ucap Turhamun, saat ditemui sinarperbatasan.com di kebun buah naganya di Sebintang, Desa Camaga Utara, pada Senin (10/04/2023) menjelang sore hari.
Saat ini, sudah ada ratusan batang pohon buah naga milik Tur (sapaan akrabnya) yang sudah siap berproduksi (berbuah).
Pohon buah naga tersebut ditanam tidak jauh dari kediamannya. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan disekitar rumahnya yang cukup luas, Tur mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah dari hasil buah yang berasal dari Tiongkok tersebut.
“Rata-rata warga disini memiliki pekarangan yang luas, jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan,” ucap Tur.
Tur sendiri diketahui merupakan salah seorang Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau tenaga honorer di Kantor Dinas Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Natuna.
Ia mengaku gaji sebagai tenaga honorer, sangat pas-pasan untuk membiayai hidupnya bersama keluarga. Hal itulah yang membuat Tur nekat untuk memanfaatkan waktu diluar jam kerja kantor, untuk berkebun buah naga.
“Dan kebetulan saya juga hobi menanam, khususnya buah naga. Saya sudah sejak dulu tertarik dengan buah naga ini. Makanya setiap pulang dari kantor maupun pas libur seperti ini, saya selalu sibuk di kebun,” ungkapnya.
Kata Tur, hasil panenan buah naganya biasa ia jual ke tengkulak, yang nantinya akan di pasarkan disekitar Ranai, Kecamatan Bunguran Timur. Ranai sendiri merupakan pusat keramaian dan bisa dibilang Ibu Kotanya Kabupaten Natuna. (Zaki)
Editor : Imam Agus