Tampak sebuah alat berat jenis eskavator yang disiagakan oleh Tim SAR gabungan, untuk memudahkan proses pencarian para korban yang diduga masih tertimbun material longsor di Serasan, Rabu (15/03/2023) pagi. (foto : Sholeh)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Dari data yang diperoleh dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Natuna, jumlah korban hilang yang masih belum ditemukan, akibat peristiwa tanah longsor di Dusun Genting, Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, berjumlah 4 orang.
Ke 4 daftar korban hilang yang belum ditemukan tersebut, akan dilakukan kembali upaya pencarian pada hari ini, Rabu (15/03/2023) pagi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Natuna, Abdul Rahman, selaku SAR Mission Coordinator, menjelaskan, bahwa hari ini tim SAR gabungan akan kembali menyisir daerah lokasi terjadinya longsor yang menelan puluhan korban jiwa tersebut, untuk mencari korban hilang yang belum ditemukan.
“Hari ini adalah hari ke sepuluh pencarian korban. Sesuai daftar orang hilang, masih ada empat korban lagi yang belum ditemukan,” jelas Abdul Rahman, saat dihubungi awak media ini, Rabu (15/03/2023) pagi.
Dijelaskannya, pada pencarian di hari ke 9 pada Selasa (14/03/2023) kemarin, Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi satu korban dan membawanya ke Masjid Al-Furqon untuk diidentifikasi. Pada pukul 11.40 WIB, Tim SAR Gabungan menemukan satu korban lagi tidak jauh dari lokasi temuan korban awal.
Di hari ke-10 pencarian ini, Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran dengan menggali material puing-puing longsor pada area yang masih dicurigai. Adapun Basarnas, bersama dengan unsur potensi SAR lainnya, masih terus berusaha dan diharapkan akan menemukan sisa korban hilang yang di duga masih berada dibawah timbunan material longsor.
“Mohon do’anya, semoga tim semuanya diberikan kesehatan, dan cepat menemukan korban yang masih hilang,” harapnya.
Unsur potensi SAR yang terlibat dalam pencarian antara lain TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Mabes Polri, Brimob, Polda Kepri, Polres Natuna, Kementerian ESDM, PMI, serta anggota Dewan, tokoh masyarakat, pengusaha, dan sejumlah masyarakat. (Sholeh)
Editor : Imam Agus