Tampak nelayan asal Desa Cemaga Kecamatan Bunguran Selatan, saat memancing ikan di sekitar perairan Cemaga, meski cuaca sedang ekstrem, Rabu (11/01/2023) dini hari. (foto : Udin)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Meski musim angin utara di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), belum berakhir, namun masih ada sebagian nelayan yang nekat untuk pergi melaut.
Mus Mulyadi (45), salah seorang nelayan asal Desa Cemaga Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna, misalnya, ia terpaksa harus pergi menangkap ikan ke laut, lantaran harga ikan di pasaran saat ini sedang melambung tinggi.
“Kalau kita berani melaut di musim kayak gini, InshaAllah banyak dapat untung, karena harga ikan sedang mahal,” ucap Mus (sapaan akrabnya), saat ditemui sinarperbatasan.com di sekitar laut Cemaga, Rabu (11/01/2023) dini hari.
Saat itu, awak media sinarperbatasan.com memang sengaja ikut nelayan untuk menangkap ikan di laut dengan menggunakan pancing, untuk mengetahui secara langsung aktivitas nelayan tradisional Natuna saat melaut di musim angin utara.
Mus menyebutkan, jika sebenarnya disaat musim angin utara seperti ini, keberadaan ikan sangat mudah ditemukan. Sebab ikan jenis karang dan tongkol, suka bermain di atas gelombang.
“Kalau pas gelombang besar gini, ikan banyak timbul ke permukaan, jadi mudah di pancing,” ucap Mus.
Mus mengaku tidak terlalu khawatir mencari ikan di saat cuaca ekstrem, lantaran sudah berpengalaman.
“Kami sering mancing kalau pas musim gini, memang sangat beresiko. Tapi kalau pas musim gini, ikan kan mahal, dan nggak banyak nelayan yang berani melaut,” tutur Mus. (Udin)
Editor : Imam Agus
