BerandaDaerahHarbour Energy Indonesia : Kontribusi Industri Hulu Migas bagi APBD Kepri Capai...

Harbour Energy Indonesia : Kontribusi Industri Hulu Migas bagi APBD Kepri Capai 50 Persen

- Advertisement -

Community Investment Manager Harbour Energy Indonesia, Andri Kristianto, saat menyampaikan kata sambutan dalam kegiatan Media Edukasi Natuna, yang digelar oleh SKK Migas Sumbagut dan KKKS yang beroperasi di Kepulauan Riau, Sabtu (07/12/2024) siang.

Natuna, SinarPerbatasan.com – Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (Migas), menjadi salah satu penyumbang devisa negara terbesar di Indonesia. Bahkan, beberapa daerah menjadikan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, sebagai pendapatan utama mereka, selain dari pajak.

Kepulauan Riau (Kepri), adalah salah satu Provinsi yang sangat bergantung dari DBH Migas, untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mereka.

Community Investment Manager Harbour Energy Indonesia, Andri Kristianto, mengatakan, Industri Hulu Migas memiliki peran yang sangat luar biasa dan strategis, terutama bagi daerah penghasil seperti Kepri.

“Untuk di Kepri sendiri, kontribusi Industri Hulu Migas mencapai 50 persen dari total APBD Kepri. Tahun 2023, hampir Rp 4 triliun kontribusi dari Industri Hulu Migas untuk Kepri,” terang Andri Kristianto, ketika memberikan kata sambutan dalam kegiatan Media Edukasi Natuna yang digelar oleh SKK Migas wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) bersama KKKS yang beroperasi di Kepulauan Riau, yang berlangsung di Natuna Dive Resort, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, pada Sabtu (07/11/2024) siang.

Foto bersama perwakilan SKK Migas Sumbagut, KKKS, Tempo Institute dan puluhan awak media di Natuna.

Mewakili Kontraktok Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di Kepulauan Riau, Andri Kristianto, menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada awak media Natuna, yang selama ini telah mendukung pelaksanaan Industri Hulu Migas di Kepulauan Riau, khususnya yang beroperasi di wilayah Kabupaten Natuna.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Menurut Andri Kristianto, media bisa menjadi katalis, terhadap suksesnya pelaksanaan program strategis Nasional. Salah satu program strategis Nasional dari kegiatan Industri Hulu Migas, adalah tercapainya target Lifting Migas secara Nasional. Lifting Migas adalah volume produksi minyak dan gas bumi yang siap untuk dijual atau dibagi di titik penyerahan. Lifting Migas juga bisa diartikan sebagai proses penyerahan Migas dari produsen kepada konsumen (pembeli).

“Yang penting tulisan yang dibuat rekan-rekan media harus akurat dan terukur, sehingga akan memberikan dampak positif bagi perkembangan Industri Hulu Migas,” tegas Andri Kristianto.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison. Kata dia, sektor Industri Hulu Migas memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pendapatan negara. Selain dari dana bagi hasil, sektor ini juga memberikan pajak PBB sebesar 50 persen secara Nasional.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagut, Yanin Kholison, saat menyampaikan kata sambutan.

“Dari 50 persen itu, 90 persennya disalurkan ke daerah-daerah,” ungkap Yanin Kholison.

Dikatakan Yanin, investasi Industri Hulu Migas, memiliki biaya operasional yang sangat besar. Hal itulah yang mempengaruhi tingginya harga minyak perbarelnya.

“Dan Pemerintah pun sadar, mereka harus memberikan kontrak kepada para investor minimal selama 30 tahun, agar investor mau berinvestasi di sektor Industri Hulu Migas,” tandas Yanin.

Kegiatan yang juga dihadiri oleh Manager Field Relations & Community Enhancement Medco E&P Kemal A. Massi, dan Manajemen Perwakilan dari KKKS yang beroperasi diwilayah Kepulauan Riau, seperti Medco E&P Natuna Ltd., Harbour Energy Indonesia, Star Energy (Kakap) Ltd., KUFPEC Indonesia (Anambas) B.V. dan West Natuna Exploration Ltd., itu, diisi dengan kegiatan pelatihan pemanfaatan teknologi komunikasi digital bagi para wartawan Natuna, dengan narasumber dari Tempo Institute.

Laporan : Erwin Prasetio

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Google search engine


Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82

Dilindungi Hak Cipta!!