Solihin, petani pisang asal Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, saat menyemprot obat hama terhadap tanaman pisang miliknya, Sabtu (25/02/2023) siang. (foto : Udin)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Petani pisang di Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, mengeluhkan keberadaan hama yang menyerang kebun pisang milik mereka.
Hama yang biasa menyerang tanaman pisang petani itu, di antaranya monyet, babi hutan, kalilawar dan uret (jenis ulat tanah).
“Monyetnya banyak di sini bang, di tinggal bentar saja, udah habis di serang pisang saya,” ujar Solihin (35), salah seorang petani pisang yang ditemui sinarperbatasan.com di kebunnya, di kawasan Batu Hitam, Sabtu (25/02/2023) siang.
Kata dia, monyet-monyet tersebut berasal dari hutan yang ada di sekitar belakang rumahnya. Pantauan media ini, di sekitar kebun pisang milik Solihin, masih terdapat hutan sagu yang menjadi habitat kawanan monyet liar.
“Selain monyet, juga masih ada babi yang merusak tanaman pisang, biasanya anaknya pisang yang di makan, dan kalau malam hari, banyak kalilawar yang memakan buahnya,” kata Solihin.
Ulat tanah atau yang biasa di sebut uret, juga menjadi musuh lain bagi tanaman pisang milik Solihin. Biasanya kata dia, uret sering memakan bonggol pisang, sehingga batang pisang menjadi tidak subur dan rawan mati.
“Kalau uret bisa di atasi dengan cara di semprot obat hama, kalau monyet, babi dan kalilawar ini yang agak susah di atasi,” tutur pria asal Lampung tersebut.
Sebelumnya, sambung Solihin, awalnya dia membudidayakan tanaman pepaya kalifornia, dan juga tanaman palawija. Namun karena tidak tahan dengan serangan hama, ia memutuskan untuk beralih ke tanaman pisang. Dengan harapan dapat mengurangi resiko serangan hama.
“Ternyata sama saja, pisang juga rawan terserang hama,” pungkasnya. (Udin)
Editor : Imam Agus
