BerandaDaerahEks Presma UNIVA Medan Buka Suara terkait Penangkapan Aktivis Mahasiswa dan Pembungkaman...

Eks Presma UNIVA Medan Buka Suara terkait Penangkapan Aktivis Mahasiswa dan Pembungkaman Issue “Blok Medan”

Abdul Thaib Siahaan

Medan, SinarPerbatasan.com – Eks Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Al Washliyah (UNIVA) Kota Medan, Abdul Thaib Siahaan menyikapi perihal beredarnya informasi pemberitaan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap ketua organisasi mahasiswa yang dilakukan oleh Sat Reskrim Polrestabes Medan.

A.T Siahaan mengatakan kepada awak media bahwa Polrestabes harus juga menangkap pemberi suap, jangan sampai kepolisian terindikasi menjadi tameng pembungkaman kritis mahasiswa dan apalagi terjadi pembiaran. Sudah saatnya mahasiswa untuk keluar dari kampus melakukan perlawanan terhadap pembungkaman gerakan mahasiswa tersebut.

“Kami tidak meyakini mereka mampu melakukan pemerasan, deal-dealan terhadap gerakan mahasiswa yang dibangun”, ujarnya di Pelataran Kampus UNIVA Medan, Kamis (08/08/24).

Dilansir dari Tribun-Medan.com, Kasat Reskrim Polrstabes membenarkan terkait informasi sejumlah ketua organisasi mahasiswa tersebut.

“Yang jelas OTT ada,” kata Jama kepada Tribun Medan, Rabu (07/08/2024).

Jama mengatakan bahwa, OTT tersebut berkaitan dengan tindakan suap.

“Kira-kira demikian (suap),” sebutnya..

Menurut, Eks Presma Univa tersebut yang dilakukan Kapolrestabes Medan saat ini adalah terindikasi alat pembungkaman gerakan mahasiswa yang kritis terhadap Walikota Medan.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Abdul juga menegaskan bahwa Eksponen UNIVA Medan sudah menyikapi pembungkaman demokrasi saat ini.

Ia selaku Eks Presma UNIVA Medan akan mengkonsolidasi gerakan kepada seluruh mantan Presiden Mahasiswa terhadap indikasi pembungkaman gerakan mahasiswa yang terjadi saat ini.

Abdul juga meminta tegas Kapolrestabes Medan untuk mengeluarkan sejumlah ketua aktivis mahasiswa yang ditahan karena terindikasi itu adalah jebakan untuk membunuh demokrasi yang ada di Kota Medan.

“Patut diduga kuat ini adalah bentuk pengalihan issue terhadap kinerja Walikota Medan yang dikritisi oleh ketua aktivis mahasiswa beberapa saat yang lalu”, tandasnya.

Kemudian, Abdul sapaan akrabnya menduga bahwa pembungkaman yang terjadi kepada sejumlah aktivis tersebut juga merupakan bagian dari pengalihan issue Blok Medan yang diungkap oleh Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.

Ia sangat meyakini bahwa pembungkaman bahwa demokrasi yang terjadi saat ini akan menimbulkan reaksi seluruh aktivis kampus. Maka dari itu, Abdul meminta kepada Kapolrestabes Medan, untuk menjaga kondusifitas Kota Medan.

“Kami meminta untuk ke- 4 aktivis tersebut untuk dibebaskan!”, tutup Abdul dengan tegas. (Abd Halim)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82