BerandaDaerahDipakai 3 Desa, Pustu Batu Gajah Butuh Perhatian Pemerintah

Dipakai 3 Desa, Pustu Batu Gajah Butuh Perhatian Pemerintah

Kondisi gedung Pustu di Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, yang membutuhkan perhatian dari Pemerintah.

Natuna, SinarPerbatasan.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengaku jika bangunan gedung Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada di wilayahnya, kondisinya sudah cukup memprihatinkan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Desa (Kades) Batu Gajah, Kurniawan Sindro Utumo. Kata dia, ada beberapa sarana dan prasarana (sarpras) Pustu yang perlu dilakukan renovasi.

“Kami lihat ruang bersalin di Pustu Batu Gajah itu sudah tidak layak, perlu di renovasi dan ada penambahan bangunan ruang baru,” ujar Kurniawan Sindro Utomo atau yang akrab disapa Kur, Selasa (14/01/2025) siang, ketika ditemui awak media sinarperbatasan.com diruang kerjanya.

Selain ruang bersalin, sambung Kur, Pustu Batu Gajah juga memerlukan ruang nifas bagi ibu yang baru saja melakukan proses persalinan. Ruang nifas sendiri merupakan tempat perawatan untuk pasien yang baru saja selesai bersalin, atau untuk bayi yang baru dilahirkan serta ruang khusus bagi pasien yang mengalami masalah pada kandungan.

Kepala Desa (Kades) Batu Gajah, Kurniawan Sindro Utomo alias Kur.

Saat ini kata Kur, baru ada satu ruangan khusus untuk bersalin. Sementara untuk ruang nifas belum ada. Hal ini harus menjadi atensi semua pihak. Sebab di akui Kur, Pustu Batu Gajah dimanfaatkan oleh masyarakat di 3 Desa yang ada di Natuna. Pertama, masyarakat Desa Batu Gajah dan Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur. Kemudian juga sering dimanfaatkan oleh masyarakat dari Desa Cemaga Utara, Kecamatan Bunguran Selatan.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Saya tidak tahu, apakah karena lokasinya strategis atau pelayanan petugasnya yang prima, sehingga masyarakat dari luar Desa Batu Gajah sering memanfaatkan Pustu yang ada di Desa kami. Yang pasti, kami harap ada perhatian dari Pemerintah, agar Pustu kami dapat direhab. Saat ini hanya ada satu ruang bersalin, jadi ketika ada pasien lain, ini akan merepotkan petugas dan mengganggu pasien,” tutur Kur.

Padahal, Pustu tersebut juga menjadi salah satu Instansi yang membantu Pemdes Batu Gajah dalam menekan angka stunting diwilayahnya. Bahkan, Batu Gajah menjadi Desa dengan penurunan angka stunting tertinggi dari Desa dan Kelurahan lain yang ada di Kecamatan Bunguran Timur.

“Tentunya prestasi ini tidak terlepas dari peran petugas Pustu, yang telah memberikan pelayanan dengan baik. Saya mewakili Pemerintah Desa Batu Gajah menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada para petugas Pustu, yang telah bekerja maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” ungkap mantan Ketua RW Sebakung itu.

Selain memerlukan rehab Pustu, Desa yang dihuni oleh sekitar 1.200 an jiwa dari 300 lebih Kepala Keluarga (KK) itu, juga membutuhkan adanya bantuan mobil ambulance yang standby (siaga) di Pustu Desa Batu Gajah.

“Pembangunan rehab Pustu dan pengadaan mobil ambulance ini, juga sudah kami usulkan di Musrenbangdes Batu Gajah tahun 2025. Harapannya tentu ini dapat direalisasikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna,” pungkas Kur.

Laporan : Erwin Prasetio

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Google search engine



Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82

Dilindungi Hak Cipta!!