Dibalik Pantun Jenaka Burung Kenek-Kenek dan Konok-Konok Ala Cermin di Pilkada Natuna - Sinar Perbatasan

Dibalik Pantun Jenaka Burung Kenek-Kenek dan Konok-Konok Ala Cermin di Pilkada Natuna

RELATED ARTICLES

Most Popular

Ikuti Seminar Nasional, Pdth:24px;height:24px;font-size:24px}.tdi_33 .entry-title{font-size:13px!important}}@media (max-width:767px){.tdi_33 .td_module_wrap{padding-bottom:13px!important;margin-bottom:13px!important}.tdi_33 .td_module_wrap:nth-last-child(-n+4){margin-bottom:0!important;padding-bottom:0!important}.tdi_33 .td_module_wrap .td-module-container:before{display:block!important}.tdi_33 .td_module_wrap:nth-last-child(-n+4) .td-module-container:before{display:none!important}.tdi_33 .td_module_wrap{clear:none!important;padding-bottom:13px;margin-bottom:13px}.tdi_33 .td_module_wrap:nth-child(4n+1){clear:both!important}.tdi_33 .td-module-container:before{bottom:-13px}}

  • Natuna
  • BerandaDaerahDibalik Pantun Jenaka Burung Kenek-Kenek dan Konok-Konok Ala Cermin di Pilkada Natuna

    Dibalik Pantun Jenaka Burung Kenek-Kenek dan Konok-Konok Ala Cermin di Pilkada Natuna

    Paslon Bupati Natuna Nomor Urut 1, Cen Sui Lan dan Jarmin (Cermin), bersama Ketua Penasehat Tim Pemenangan Cermin, Mustamin Bakri.

    Natuna, SinarPerbatasan.com – Orasi dalam sebuah kampanye, memang tak melulu tentang keseriusan. Terkadang, pidato yang dibawakan secara formal, justru membuat simpatisan jenuh, dan abai dengan visi misi yang disampaikan para calon kandidat.

    Namun tidak dengan pasangan calon (Paslon) Bupati Natuna nomor urut 1, Cen Sui Lan dan Jarmin (Cermin), di setiap kampanyenya, selalu ada saja perilaku jenaka yang dapat memantik gelak tawa para simpatisan.

    Hal ini dilakukan semata-mata hanya untuk memecah suasana ketegangan, selama masa kampanye. Bagi tim Cermin, Pemilu merupakan salah satu pesta demokrasi, dimana rakyat terlibat langsung dalam menentukan arah pembangunan dan kebijakan, yang dijalankan oleh Pemerintah disetiap daerah hingga ke tingkat pusat.

    Melalui perilaku jenaka yang diperankan Paslon dan tim pemenangan, Cermin ingin menyampaikan pesan ke masyarakat, jika Pemilu harus dilalui dengan penuh rasa suka cita dan kegembiraan, tanpa ada rasa tekanan terhadap siapapun.

    Sebab, memilih calon pemimpin itu lahir dari lubuk hati setiap calon pemilih, bukan karena adanya rasa sungkan dan segan terhadap seseorang, ataupun karena adanya tekanan dan suatu ikatan.

    Salah satu cara Cermin untuk dapat mencairkan suasana di setiap kampanyenya, adalah melalui sebuah pantun menggelitik, namun tersirat kalimat ajakan yang menghibur.

    Salah satu bait pantun yang kerap di ucapkan oleh Calon Bupati Natuna Nomor Urut 1, Cen Sui Lan, didepan para simpatisanya, adalah pantun tentang Burung Kenek-Kenak. Apa itu ?

    Begini bunyinya ‘Burung Kenek-Kenek Hinggap di Atas Batu, Pesan Kakek Nenek Pilih lah Nomor Satu’. Demikian sepenggal pantun yang sering di ucapkan oleh Cen Sui Lan, ketika menutup orasinya.

    Sejatinya, pantun tersebut diciptakan oleh Ketua Penasehat Tim Pemenangan Cermin, Mustamin Bakri. Anggota DPRD Provinsi Kepri dari Dapil Natuna-Anambas itu, memang di kenal sebagai salah satu sosok politisi humoris nan familiar.

    Bagi masyarakat Natuna, siapa yang tidak kenal dengan wakil rakyat, yang merupakan senior Partai Golkar tersebut. Saking dekatnya dengan masyarakat, ia sampai mendapat julukan yang tak membuatnya risih.

    https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

    Setidaknya ada 4 nama panggung yang disematkan masyarakat untuk Mustamin Bakri. Pertama, Mus Bujang Panggil, Bujang Salam, Bujang Mik serta Bujang Lima Puluh.

    Kembali ke bab pantun, Jarmin Sidik, calon Wakil Bupati Natuna pendamping Cen Sui Lan di Pilkada Natuna 2024, juga tak ingin kalah dengan pasangannya, yang sukses mengundang tawa warga dengan pantun Burung Kenek-Keneknya.

    Dikenal sebagai politisi selengehan (berperilaku konyol), Jarmin ternyata juga memiliki bait pantun yang melibatkan nama burung. Namun, tidak dengan nama Burung Kenek-Kenek, melainkan Burung Konok-Konok. Tentunya nama burung yang asing ditelinga tersebut, juga berhasil membuat pendengar semakin penasaran.

    “Lah puas gek ku nyaqek nemou buqong kenek-kenek ndok, sambai kini ndek temu lom leh ku,” ucap Jarmin, menggunakan dialek bahasa melayu Natuna khas Ranai. Yang artinya, “Sudah puas juga saya mencari nama burung kenek-kenek itu, sampai sekarang saya tidak dapat menemukan”.

    “Tapi ndek hal, saye ade gek pandon. Mbe Buk Cen ti pakai buqong kenek-kenek, saye pakai buqong konok-konok,” sambung Jarmin, yang artinya, “Tapi tidak masalah, saya ada juga pantun. Kalau Ibu Cen tadi pakai burung kenek-kenek, saya pakai burung konok-konok”.

    “Burung konok-konok hinggap di atas batu, nak ndok, nak ndok, nak ndok semue, pileh numo satu,” ungkap Jarmin, membacakan pantunnya yang membuat tawa warga semakin pecah.

    Maksud Jarmin dalam pantun tersebut, ‘Yang itu, yang itu dan yang itu semua, mari kita pilih nomor urut satu’, seraya menunjuk ke arah hadirin yang duduk di depan, samping kanan dan kiri dari posisinya berdiri.

    Pantun dari paslon Cermin tersebut, hanyalah sebuah selingan untuk mengurai ketegangan para simpatisan 01, usai mendengarkan visi dan misi dari sang calon.

    Pada intinya, Cen Sui Lan dan Jarmin mengungkapkan, jika dirinya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Natuna untuk 5 tahun kedepan, mereka akan berjuang untuk memajukan setiap sektor, yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Natuna, tanpa terkecuali. Baik itu dari sektor kelautan, perikanan, pertanian, peternakan, UMKM, pendidikan, kesehatan serta sektor unggulan lainnya yang mampu membawa kemajuan bagi daerah di ujung utara NKRI tersebut.

    Laporan : Erwin Prasetio

    RELATED ARTICLES

    TINGGALKAN KOMENTAR

    Silakan masukkan komentar anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini

    - Advertisment -
    Google search engine



    Google search engine

    Google search engine

    Google search engine

    Most Popular

    Recent Comments

    https://ibb.co/hBb6x82