Danlanud RSA Ranai Natuna, Kolonel Pnb Jajang Setiawan, S.M., M.Han., PSC(J)., dan Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA, Ny. Novi Jajang Setiawan melakukan penanaman bibit pohon pisang bertempat di Kebun Lanud RSA.
Natuna, SinarPerbatasan.com – Dalam mendukung ketahanan pangan Nasional, Komandan Lanud Raden Sadjad (Danlanud RSA) Kolonel Pnb Jajang Setiawan, S.M., M.Han., PSC(J)., dan Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 17/D.I Lanud RSA, Ny. Novi Jajang Setiawan melakukan penanaman bibit pohon pisang bertempat di Kebun Lanud RSA, Ranai Natuna, Sabtu (15/10/2022) pagi.
Kegiatan penanaman pohon pisang diawali secara simbolis oleh Danlanud RSA Kolonel Pnb Jajang Setiawan, S.M., M.Han., PSC(J)., dan didampingi oleh Kadispotdirga Lanud RSA Letkol Pom Fanny Philips H serta dilanjutkan penanaman oleh personel beserta pengurus dan anggota PIA Ardhya Garini Cab.17/D.I Lanud RSA.
Di Sela-sela kegiatan, Danlanud RSA menyampaikan, Tanam pohon pisang ini sebagai bentuk mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional di wilayah Indonesia umumnya dan khususnya di wilayah Kabupaten Natuna.
“Selain menanam pohon pisang kita juga menanam, Bibit cabai, sawi, terong, tomat dan kacang panjang dengan memanfaat areal lahan kosong sekitar Lanud agar lebih menjadi produktif, sehingga hasilnya bermanfaat bagi warga sekitar Lanud RSA.
Lahan seluas kurang lebih 1 hektar yang sebelumnya hanya lahan tidur, kemudian dibuka oleh Danlanud RSA menjadi lahan bermanfaat untuk bercocok tanam bagi personel Lanud sebagai ketahanan pangan.
“Mudah- mudah ini menjadi langkah yang baik buat kita menanam pohon pisang yang bermanfaat buat warga masyarakat di sekitar lanud dan khususnya buat personel serta warga Lanud Raden Sadjad” harapnya.
Sebanyak 70 batang pohon bibit pisang yang ditanaman ini didatangkan langsung oleh Danlanud RSA dari Pulau Nias dengan jenis bibit pisang kepok unggul berumur 1,5 -2 bulan dan siap untuk ditanam.
Untuk perawatan selanjutnya, pohon pisang tersebut akan diberikan pupuk setelah satu bulan agar bertambah subur dan dirawat secara berkelanjutan oleh personel Lanud RSA, sehingga 3 bulan atau 90-100 hari kedepan bisa dipanen. (Zk)