Tim KPP Basarnas Natuna saat melakukan pencarian terhadap korban hilang di perairan Kepulauan Anambas, Kamis (05/01/2023) kemarin. (foto : dokumentasi Basarnas Natuna)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Natuna, Mexianus Bekabel, menjelaskan terkait nelayan yang hilang di perairan Kepulauan Anambas.
Pada Selasa (03/01/2023) kemarin, salah seorang nelayan atas nama Ashadi (57) sebagai korban, melaut dari Pulau Nyamuk, kemudian Rabu (04/01/2023), korban bermalam di Pulau Lintang, dengan sejumlah nelayan lainnya.
Kemudian pada Kamis (05/01/2023) dini hari, korban berencana berangkat bersama untuk mencari umpan, namun korban berpergian terlebih dahulu.
“Pada sekitar pukul tujuh pagi tepatnya tanggal 5, pompong milik korban sudah tanpa awak,” kata Mexi (sapaan akrabnya), saat di hubungi sinarperbatasan.com melalui sambungan telepon, Jum’at (06/01/2023) siang.
Mexi menjelaskan, sekira pukul 9 pagi itu juga Pos SAR Anambas mendapat laporan dari masyarakat dari nelayan setempat.
Kemudian informasi diteruskan kepada Kantor SAR Natuna, agar segera ditindak lanjuti. Pencarian itu dilakukan sampai sore hari pukul 17:10 WIB.
Kantor SAR Natuna melalui Pos SAR Anambas bersama Potensi SAR dari TNI, POLRI, BPBD, HNSI dan masyarakat nelayan, telah melakukan pencarian disekitar lokasi pompong yang merupakan titik diduga korban hilang.
“Upaya koordinasi dan pencarian telah kita upayakan bersama masyakat nelayan dan TNI, POLRI, BPBD, HNSI, hingga dengan sore kemarin pencarian kita hentikan sementara. Karena cuaca dan gelombang yang dilaporkan dari tim lapangan mencapai 2 sampai 4 meter. Namun upaya koordinasi masih kita lakukan dengan pihak instansi terkait,” tutup Mexi. (Zubad)
Editor : Imam Agus
