Bupati Natuna, Wan Siswandi saat memimpin Rapat bersama Danrem 033/WP dan Deputi BNPP, dikantor Bupati Natuna.
Natuna, SinarPerbatasan.com – Bupati Natuna Wan Siswandi bersama wakilnya, Rodhial Huda menggelar rapat bersama Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Yudi Yulistyanto dan Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP Republik Indonesia Robert Simbolon. Rapat berlangsung di ruang rapat utama Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir, Bukit Arai, Ranai, Selasa 15 November 2022.
“Flashback atau kilas balik pembangunan kabupaten perbatasan ini, sesuai arahan Pak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Ada lima pilar atau bidang, yakni Migas, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Lingkungan Hidup serta Pertahanan dan Keamanan,” kata Wan Siswandi saat membuka rapat.
Bidang Migas atau Minyak dan Gas Bumi, menurut Wan Sis, merupakan wewenang pemerintah pusat. Sehingga Natuna hanya menunggu kebijakan pusat. Sedangkan bidang Kelautan dan Perikanan, pemerintah pusat telah melelang Wilayah Tangkapan Ikan 711 dan sudah ada pemenangnya.
Lalu, Natuna ditetapkan sebagai daerah pendaratan ikan hasil tangkapan dan akan dibangun pabrik pengolahan berkapasitas besar di Selat Lampa. Sekitar 100 kapal dari Jawa akan beroperasi di Laut Natuna Utara. Kedepan pabrik pengolahan ikan, akan memerlukan 700 tenaga kerja lokal.
“Dengan beroperasi kapal ikan dari Jawa di Laut Natuna Utara, bisa menjadi pagar Indonesia di perbatasan. Selama ini, di kuasai kapal ikan asing yang menangkap ikan di Laut Natuna Utara atau Wilayah 711,” ujar Wan Siswandi.
Sementara bidang Pariwisata, sambung mantan Sekda Natuna itu, Natuna telah ditetapkan sebagai Geopark Nasional dan berproses menjadi Geopark Unesco atau Dunia. Dengan ditetapkan sebagai Geopark Unesco, otomatis pariwisata Natuna akan maju dan berkembang kedepannya.
“Kami berharap dengan majunya bidang Pariwisata, ekonomi masyarakat Natuna cepat terdongkrak, terutama pelaku UMKM dan wisata. Sedangkan Bidang Lingkungan Hidup, tetap terus berdampingan dengan empat bidang pembangunan lainnya,” kata Wan Siswandi.
Bidang Pertahanan dan Keamanan, lanjutnya, TNI Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Angkatan Darat bakal naik tipenya. Kepolisian, selain Polres akan segera di bangun Markas Brimob. Artinya bidang Pertahanan dan Keamanan terus berproses pembangunannya.
“Terus terang dalam mendukung arahan Pak Presiden, saya dengan Pak Wakil (Rodhial Huda) telah berkoordinasi alias berkunjung ke kantor hingga rumah 18 Menteri, diantaranya Pak Luhut (Menteri Marves) dan Pak Erick Tohir (Menteri BUMN). Kami ingin semua arahan Pak Presiden dapat segera terwujud demi kepentingan masyarakat kabupaten perbatasan ini,” kata Wan Siswandi.
Saat bertemu Menteri Marves Luhut Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Tohir, Wan Sis meminta penambahan daya mesin penerangan sebesar 10 Mega. Tahun ini baru dapat 2 Mega. Semoga tahun depan, segera ditambah 8 Mega.
“Jika segera terbangun pabrik pengolahan ikan dan lainnya, kita sangat memerlukan daya listrik cukup besar. Jadi saya berharap BNPP dapat menyampaikan aspirasi ini jika telah pulang ke Jakarta,” kata Wan Siswandi.
Selain daya listrik cukup besar, ungkapnya, Natuna memerlukan peningkatan peralatan rumah sakit. Sebab ketika terwujud segera lima pilar pembangunan sesuai arahan Presiden Jokowi, rumah sakit perlu ditingkatkan.
“Tanpa rumah sakit memadai, akan menjadi masalah kedepannya. Karena investasi hingga pertahanan dan keamanan sangat memerlukannya,” kata Wan Siswandi.
Ia menambahkan, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan telah selesai dibangun pemerintah pusat.
“Semoga Pos itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Natuna, khususnya Serasan,” pungkasnya. (Mzn)