Bupati Natuna, Wan Siswandi dan Wabup Natuna, Rodhial Huda, saat melakukan Sidak ke RSUD Natuna baru-baru ini.
Dari sejumlah informasi yang diterima awak media ini menyebutkan Direktur RSUD Natuna, dr Imam sering melakukan perjalanan ke luar daerah, dengan dalih mencari anggaran untuk memajukan rumah sakit.
Bahkan disebut-sebut berkat perjuangan sang Dirut, RSUD Natuna berhasil mendapatkan anggaran dari Pemerintah Pusat dengan nilai yang cukup fantastis mencapai Rp 14 miliar untuk kelengakapan sarana di rumah sakit setempat.
“Beliau berangkat karena urusan CT. Scan yang akan segera disalurkan pusat ke sini,” kata seorang Pegawai RSUD yang tidak bersedia di sebutkan namanya di Ranai, belum lama ini.
Petugas rumah sakit itu juga mengakui, pimpinan RSUD memiliki banyak kesibukan di luar daerah selama beberapa waktu belakangan ini.
“Ya karena beliau sedang ada urusan di luar, makanya berangkat-berangkat,” ungkap pegawai itu.
Namun, upaya yang dilakukan Direktur Rumah Sakit itu bukan membuat Bupati Natuna, Wan Siswandi senang, tapi justru sebaliknya, ia malah meradang.
“Mencari uang itu tugas saya, Pak Wakil dan Pak Kepala Dinas. Bukan tugas Direktur,” tandas Bupati Siswandi kepada sejumlah wartawan usai menggelar Sidak di RSUD Natuna, beberapa waktu lalu.
Ia kemudian mengemukakan argumentasinya bahwa, tugas Direktur RSUD Natuna adalah memimpin, merawat dan mengelola RSUD sebaik-baiknya memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Lanjut Siswandi, apabila tugas itu terganggu dengan kegiatan lain, ia mengaku pesimis rumah sakit akan dapat memberikan layanan yang prima kepada masyarakat.
“Ini akibat Dirut sering berangkat, rumah sakit jadi kurang terurus. Jadi kayak gini lah jadinya,” kesal Bupati Siswandi.
Untuk itu, pada kesempatan yang sama ia menegaskan, pihaknya akan melaksanakan evaluasi menyeluruh di RSUD Natuna.
“Ini akan saya evaluasi, mulai dari direktur, struktur organisasi, sistem layanan, sarana dan lain sebagainya. Pokoknya semuanya lah akan dievaluasi,” tegasnya.
Dikatakannya, layanan rumah sakit merupakan cerminan utama baik dan buruknya pemerintah daerah karena keberadaanya bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Maka rumah sakit ini wajah saya dan wajah Pak Wakil. Kalau ini baik maka baik juga nama kami, begitu juga sebaliknya. Oleh karenanya ini jadi prioritas kami,” pungkasnya. (Zk)