Kepala Bulog Ranai, Kabupaten Natuna, Sri Wahyuni, saat ditemui awak media di kantornya di Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, pada Senin (30/01/2023) pagi. (foto : Khairud)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Ranai, Kabupaten Natuna, Sri Wahyuni, mengatakan, akan mencopot izin Mitra yang kedapatan menjual beras Bulog diatas harga yang sudah ditetapkan.
Demikian ditegaskan oleh Sri Wahyuni, saat dikonfirmasi awak media sinarperbatasan.com di ruang kerjanya di Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, pada Senin (30/01/2023) pagi.
“Perlu saya sampaikan jika mitra menjual beras Bulog ke masyarakat dengan harga tidak sesuai ketentuan akan kita copot surat izinnya, karena harga beras tidak boleh dijual diatas Rp 10 ribu,” tegas Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni mengatakan, pihaknya sudah meminta pengiriman beras sebanyak 500 ton untuk persediaan beberapa bulan kedepan. Namun karena terhalang cuaca, hanya bisa didatangkan 150 ton ke gudang Bulog Ranai.
Sementara itu, persediaan beras di gudang Bulog Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, saat ini tengah kosong.
Diakuinya, apabila stok beras 500 ton terpenuhi, maka akan mencukupi dalam waktu lama. Hal ini disebabkan, kebutuhan beras di Sedanau, hanya sekitar 40 ton per bulan.
Pihaknya harus menjual beras Bulog kepada Mitra secara kontinyu. Jika ketersediaan di pasaran mencukupi, harga akan selalu stabil.
Pantauan media ini dilapangan, harga beras eceran Bulog premium di sekitar Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, sebesar Rp 9,5 ribu per kilogramnya. Sementara untuk satu sak dengan berat bersih 50 kilogram, biasa dijual dengan harga Rp 450 ribu. (Khairud)
Editor : Imam Agus
