Batam, SinarPerbatasan.com – Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menerima kunjungan Benchmarking Tim BPK RI Keuangan Negara III, Selasa (27/8/2024) di Marketing Center BP Batam.
Rombongan yang dipimpin Pengendali Teknis BPK RI, Dwi Hary Prasojo diterima langsung oleh Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Alexander Zulkarnain.
Kegiatan ini terlaksana dalam rangka transfer ilmu dan pengalaman atas pemanfaatan aset-aset BP Batam agar dapat diimplementasikan kepada Badan Layanan Usaha (BLU) lainnya di Indonesia, khususnya yang dikelola langsung di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Kegiatan ini diisi dengan diskusi seputar pemanfaatan aset dalam layanan alokasi tanah, layanan sewa lahan, layanan kawasan olahraga Temenggung Abdul Jamal, dan layanan properti.
Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan BP Batam, Alexander Zulkarnain dalam sambutannya mengatakan, BP Batam selaku BLU selalu mengupayakan optimalisasi pemanfaatan aset di Kota Batam guna terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan dan pengamanan aset.
“Aset yang dikelola dengan manajemen yang benar dan jelas akan menjaga nilai aset yang dimiliki agar tetap stabil dan membantu kinerja BP Batam untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Batam,” ujarnya.
Tidak hanya pemeliharaan aset fisik, BP Batam juga berupaya memperbaiki kualitas pelayanan publik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban serta pengawasan dengan mengoptimalkan sistem teknologi informasi dan telekomunikasi berbasis sistem yang terintegrasi.
”Terimakasih kepada Tim BPK RI yang telah memilih BP Batam sebagai BLU percontohan K/L dalam kegiatan pemanfaatan aset dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Alex.
Pada kesempatan yang sama, Pengendali Teknis BPK RI, Dwi Hary Prasojo menyampaikan apresiasinya kepada BP Batam yang dengan tangan terbuka menerima kedatangannya bersama rombongan.
“Sebagai BLU dengan nilai pengelolaan aset dan pendapatan terbesar di Indonesia, kami merasa terhormat mendapatkan kesempatan ini. Kami sedang melakukan pemeriksaan kinerja atas pengelolaan aset-aset BLU yang dikelola oleh Kemensetneg dan kami menilai BP Batam adalah BLU yang paling matang pengelolaan aset-asetnya,” ujarnya.
Dwi mengatakan, sesuai undang-undang yang berlaku, BPK RI diberikan tugas dan wewenang untuk melakukan pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Adapun benchmarking BPK RI di BP Batam kali ini merupakan pemeriksaan kinerja dengan perikatan Direct Reporting Engagement, dimana tim audit (BPK) yang akan menyusun kriteria objek yang akan diperiksa.
“Metode manajemen dan success story BP Batam nantinya akan kami jadikan kriteria bagi pemeriksaan kinerja pemanfaatan aset BLU Kemensetneg,” beber Dwi.
Menurutnya, pendapatan yang diterima BP Batam atas pengelolaan aset sangat efektif sehingga menjadi dasar terpilihnya BP Batam sebagai lembaga benchmarking BPK RI.
“Mudah-mudahan diskusi hari ini memberikan kami wawasan yang lebih luas terkait pemanfaatan aset di BP Batam,” tutupnya. (Humas BP Batam)