Ritual adat Bongka’a Tau yang diselenggarakan oleh masyarakat rumpun Ombonawulu bukan hanya menjadi warisan budaya turun-temurun, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata budaya di Kabupaten Buton Tengah.

SINARPERBATASAN.COM, BUTON TENGAH – Ritual adat Bongka’a Tau yang diselenggarakan oleh masyarakat rumpun Ombonawulu bukan hanya menjadi warisan budaya turun-temurun, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata budaya di Kabupaten Buton Tengah. Acara yang berlangsung pada Jumat (14/2/2025) di Lapangan Kelurahan Bombonawulu, Kecamatan Gu, secara resmi dibuka oleh Pj Bupati Buton Tengah, Kostantinus Bukide.

Sebagai salah satu tradisi tahunan masyarakat, Bongka’a Tau menjadi momentum penting dalam mempererat persatuan serta menjaga nilai-nilai adat yang diwariskan oleh leluhur. Ritual ini selalu dinantikan karena menampilkan berbagai prosesi sakral yang sarat akan makna filosofi kehidupan, sekaligus menunjukkan jati diri rumpun Ombonawulu yang masih memegang teguh adat istiadatnya.

Dalam sambutannya, Pj Bupati menegaskan bahwa Bongka’a Tau bukan sekadar seremoni adat, melainkan memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bagian dari industri pariwisata daerah. Tradisi ini memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin melihat lebih dekat kekayaan budaya lokal dan pengalaman unik yang tidak ditemukan di tempat lain.

“Bongka’a Tau bukan hanya cerminan identitas budaya rumpun Ombonawulu, tetapi juga memiliki daya tarik yang dapat menarik wisatawan untuk mengenal lebih dekat tradisi Buton Tengah,” ujar Pj Bupati.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Ia menambahkan bahwa jika dikemas dengan baik, ritual ini dapat menjadi atraksi budaya yang menarik bagi wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Oleh karena itu, pemerintah daerah tengah mengkaji pengalokasian dana hibah untuk mendukung penyelenggaraan ritual ini agar dapat berkembang menjadi event budaya yang lebih besar.

Sejalan dengan itu, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur penunjang pariwisata, terutama di wilayah yang memiliki potensi budaya dan sejarah seperti Kelurahan Bombonawulu. Pembangunan akses jalan, sarana akomodasi, serta fasilitas pendukung lainnya menjadi langkah penting agar wisatawan merasa nyaman dan tertarik untuk datang kembali.

Selain itu, Pj Bupati menyoroti peran strategis rumpun Ombonawulu dalam mendukung jalannya pemerintahan. Sebagai lokasi RSUD Buton Tengah, Kantor Bupati, dan Kantor DPRD, wilayah ini memiliki peran vital dalam pembangunan daerah. Oleh karena itu, pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya di kawasan ini juga menjadi perhatian serius pemerintah.

Bongka’a Tau juga diharapkan dapat menjadi bagian dari kalender wisata tahunan Kabupaten Buton Tengah. Dengan promosi yang lebih luas dan konsep yang lebih modern, ritual ini dapat menarik wisatawan yang ingin menyaksikan langsung keunikan tradisi leluhur yang masih dijaga dengan baik hingga saat ini.

Sebagai bentuk dukungan, pemerintah daerah juga berencana melibatkan pelaku industri kreatif dan komunitas seni budaya dalam penyelenggaraan Bongka’a Tau ke depan. Dengan sinergi ini, festival budaya ini tidak hanya akan mempertahankan nilai tradisionalnya, tetapi juga memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif bagi wisatawan. (Adv)

Reporter: Sadly





TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini