Kondisi gelombang laut di sebalah selatan Pulau Bunguran Besar, Kabupaten Natuna. Foto diambil di pelabuhan Selat Lampa, Kecamatan Pulau Tiga, pada Kamis (19/01/2023) pagi. (foto : Zubad)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ranai, Kabupaten Natuna, kembali mengeluarkan himbauan terkait perubahan cuaca diwilayah Kepulauan Natuna dan Anambas.
Kepala Stasiun BMKG Ranai, Feriomex Hutagalung, menjelaskan, pola angin di Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut menuju ke timur laut dengan kecepatan angin berkisar antara 5 – 30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau diwilayah Laut Natuna Utara, Laut Arafuru dan Perairan Yos Sudarso.
“Tinggi gelombang berpotensi terjadi di Laut Natuna berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter, itu kategori sedang,” jelas Feriomex, kepada sinarperbatasan.com, Kamis (19/01/2023) pagi.
Sementara itu untuk wilayah perairan Kepulauan Natuna bagian selatan seperti pulau Midai, lalu Kepulauan Natuna bagian barat seperti pulau Subi dan Serasan, berpeluang terjadi ketinggian gelombang diwilayah tersebut mencapai 2,5 hingga 4 meter. Hal itu juga terjadi di bagian utara Kepulauan Anambas.
“Kemudian untuk di laut Natuna utara, ketinggian gelombang berpotensi terjadi 4 hingga 6 meter, itu kategori sangat tinggi,” terangnya.
Sementara itu adanya fenomena Super Ner Moon atas fase bulan baru yang bersamaan dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) pada tanggal 21 Januari 2023, berpotensi meningkat ketinggian pasang air laut secara maksimum.
“Berdasarkan pantauan water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir atau banjir rob, berpotensi terjadi diwilayah pesisir wilayah Kepulauan Natuna pada tanggal 19 hingga 26 Januari 2023,” pungkasnya. (Zubad)
Editor : Imam Agus