Pj Bupati Buteng, Andi Muhammad Yusuf, saat menyalurkan bantuan makanan tambahan kepada ibu dan anak di Kecamatan Lakudo menjadi sasaran Stunting. (Dok Kominfo)
Buton Tengah, SinarPerbatasan.com – Andi Muhammad Yusuf, merupakan Penjabat (Pj) Bupati yang di berikan amanah untuk memimpin Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), selama masa kepemimpinan Bupati definitif sebelumnya berakhir.
Ia dilantik menjadi orang nomor satu di Buteng, sejak 25 Mei 2023 lalu. Meski hanya berstatus sebagai pengisi kekosongan kepemimpinan Buteng untuk sementara waktu, namun keseriusannya dalam menahkodai daerah berjuluk Negeri Seribu Goa itu, tidak perlu diragukan lagi.
Hal itu terbukti dengan prestasi yang berhasil diraihnya, selama memimpin Kabupaten Buteng. Salah satu penghargaan teranyar, ia dapatkan lantaran telah berhasil menurunkan angka stunting di daerahnya. Dimana kasus stunting memang menjadi momok menakutkan bagi bangsa Indonesia, dan masih menjadi PR bagi Pemerintah Pusat, hingga ke tingkat daerah sampai saat ini.
Namun berkat komitmen penuh dan nyata dalam menangani masalah stunting di Kabupaten Buteng, Andi Muhammad Yusuf berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu kepala daerah yang berhasil menurunkan angka stunting di daerahnya.
Hal ini dilakukan melihat kondisi Kabupaten Buton Tengah pada tahun 2022 tercatat prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni mencapai 41,6 persen berdasarkan data survei status gizi Indonesia (SSGI).
Perlahan tapi pasti, percepatan penurunan angka stunting menjadi fokus perhatian bersama seluruh stakeholder dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan komitmen penuh bersama menjalankan program-program penurunan stunting secara maksimal dan tepat sasaran, baik dari pemerintah kecamatan, lurah/desa serta melibatkan sejumlah pihak berkolaborasi menjadi menjadi bapak/ibu asuh anak stunting, mulai terlihat hasilnya pada tahun 2023.
Pj Bupati Andi Muhammad Yusuf saat di wawancarai awak media ditemui kegiatan pangan murah Dinas Pangan, Senin (16/10/2023).
Terbukti dari sumber data Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), capain penurunan angka Stanting Buton Tengah pada Agustus 2023 mencapai 15,7 persen dengan jumlah 1369 Stanting dari data ukur 8699 berbeda jauh capaian tahun 2021 dan 2022. Dari capain tersebut mendekati target nasional 14 persen penanganan penurunan Stanting di kabupaten/kota pada tahun 2024 sesuai intruksi Presiden Indonesia.
Alhasil atas capaian tersebut, Eks Asisten Deputi Infrastruktur Pemerintahan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI itu, telah membuktikan dirinya dalam penurunan penanganan Stanting dengan mendapatkan anggaran bantuan intensif sebesar Rp 5,7 miliar dari pemerintah pusat dalam hal ini Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) yang diketuai oleh Wakil Presiden, KH. Ma’ruf Amin.
Andi Muhammad Yusuf mengatakan, saat dirinya menghadiri rapat koordinasi nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (06/10/2023) lalu, dari 514 kabupaten/kota terdapat 65 daerah yang diundang untuk menerima bantuan isentif penanganan Stanting.
“Daerah yang mendapatkan bantuan termaksud Kabupaten Buton Tengah mendapatkan intensif sebesar Rp 5,7 Miliar sebagai bentuk penghargaan dari pemerintah pusat atas komitmen nyata percepatan penurunan Stanting,” ucap Andi Muhammad Yusuf kepada awak media ditemui kegiatan pangan murah Dinas Pangan, Senin (16/10/2023).
“Jadi bantuan diberikan ke daerah atas pencapaian penurunan Stanting. Dan ini berarti apa yang kita lakukan beberapa bulan terakhir membuahkan hasil,” ucapnya menambahkan.
Pria menjabat Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pembangunan Keuangan Daerah dan Desa Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) menyampaikan, bantuan intensif pemerintah pusat ini nantinya akan dimaksimalkan percepatan penurunan Stanting Buton Tengah.
“Penggunaannya dana bantuan ini betul-betul diperuntukkan tepat sasaran dengan cara bekerja sama dalam ini OPD tim percepatan penurunan Stunting untuk mencapai target minimal diakhir tahun November atau Desember 2023 angka Stunting Buton Tengah tidak lagi nomor urut satu di Sulawesi Tenggara dan mencapai target nasional pada tahun 2024,” paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Buton Tengah, H. Kostantinus Bukide, mengatakan, pencapaian kerja percepatan penurunan Stanting di Buton Tengah mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat.
“Upaya kita dan hasil yang capai percepatan penurunan Stanting dilakukan beberapa bulan terakhir dihargai oleh pemerintah pusat. Dan bahkan daerah di Sulawesi Tenggara mendapatkan penghargaan bantuan instensif hanya ada dua daerah yakni Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Konawe Kepulauan,” ucap Kostantinus kepada awak Media Mandalapos ditemui diruang kerjanya.
Diungkapkan Jedral ASN Buton Tengah ini, bantuan instensif penanganan Stanting digunakan dalam anggaran berjalan tahun 2023 sampai Desember.
“Tentunya fokus kerja akan lebih maksimal mengunakan anggaran ini menjalankan percepatan program-penanganan Stanting yang ada Dinas Kesehatan, Dinas BKKBN bersama tim percepatan penurunan Stunting untuk dapat mencapai target penurunan Stanting sampai Desember 2023,” pungkasnya. (Budi Sutrisno)
Editor : Imam Agus