BerandaDaerahANALISIS KESEHATAN BANK SYARIAH

ANALISIS KESEHATAN BANK SYARIAH


Muhammad Ibnu Sina
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Prodi/Fakultas : Perbankan Syariah/Ekonomi Dan Bisnis Islam

Bank sebagai lembaga intermediary memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan perekonomian di Indonesia, sehingga bank harus dikelola dengan sangat hati-hati dan perlu pengawasan khusus dari pemerintah. Metode penilaian kesehatan bank terus berkembang, ada dua metode penilaian kesehatan bank terbaru yaitu CAMELS dan RGEC. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan metode CAMELS dan RGEC. Hasil penelitian ini diketahui bahwa penilaian kesehatan bank dengan metode CAMELS dan RGEC memiliki hasil yang berbeda. Metode CAMELS lebih difokuskan kepada pencapaian laba dan pertumbuhan, sedangkan metode RGEC terfokus kepada kombinasi penilaian self assessment yang menekankan kepada manajemen risiko, pelaksanaan GCG, dan rasio keuangan yang mengukur kondisi suatu bank. Sehingga Metode RGEC menjadi solusi penilaian kesehatan bank yang lebih komprehenshif.
Penilaian Capital dalam CAMELS menggunakan indikator rasio CAR sama dengan rasio yang digunakan dalam RGEC. Bedanya perhitungan CAR dalam CAMELS hanya menggunakan resiko kredit dan pasar sedangkan dalam RGEC ditambah dengan resiko operasional.Penilaian ASSET dalam CAMELS menggunakan indikator rasio NPL, RORA, PPAP sedangkan dalam penilaian RGEC tidak ada penilaian asset. Penilaian Management dalam CAMELS menggunakan indikator good corporate government dan rasio NPM, sedangkan dalam metode RGEC tidak ada penilaian management. Tetapi untuk indikator good corporate government dalam RGEC masuk dalam penilaian tersendiri dalam menghitung kesehatan bank. Penilaian Likuiditas dalam CAMELS menggunakan indikator rasio LDR dan Call Money, sedangkan dalam metode RGEC tidak ada penilaian likuiditas.

Metode CAMEL Dalam Menilai Tingkat Kesehatan Bank
Sebagai regulator dan pengawas perbankan nasional, Bank Indonesi perlu memastikan bahwa semua bank telah mengimplementasikan prinsip kehatian-hatian. Oleh karena itu, dibuatkan ketentuan yang berisi mengenai penilaian tingkat kesehatan bank pemberi pinjaman rakyat yang disebut metode CAMEL (Capitall, Assets, Management, Earning, Liquidity). Keputusan Dewan Bank Indonesia No.30/12/KEP/DIR tgl 30 April 1997 berisi mengenai tata cara dalam menilai tingkat kesehatan bank. Berikut adalah factor yang ada Ketika menilai kesehatan bank dengan metode CAMEL:

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg
  1. Capital (Aspek Permodalan) 2. Asset (Aspek Kuaitas Aset)
  2. Management (Aspek Kualitas Manajemen) 4. Earning (Aspek Rentabilitas
  3. Liquidity (Aspek Likuiditas)
    Metode RGEC Dalam Menilai Tingkat Kesehatan Bank
    Metode RGEC digunakan sebagai penilaia kesehatan bank yang sesuai dengan disahkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/1/PBI/2011. Kerangka pengujian metode ini adalah menilai faktor-faktor Risk Profile (Profil Risiko), Good Corporate Governance (GCG), Earning (Rentabilitas), dan Capital (Permodalan). Berikut adalah faktor penilaian metode RGEC; 1. Risk Profile (Profil Risiko)
  4. Good Corporate Governance (GCG)
  5. Earning (Rentabilitas)
  6. Capital (Permodalan)

Teknis Analisis
A. Metode CAMEL 1. Melakukan penilaian masing-masing rasio untuk metode CAMEL sesuai dengan rumus dan memperoleh hasil dari persentase pada tiap rasio sebelum menetapkan nilai kredit rasio.

  1. Nilai kredit akhir akan ditentukan selepas menghitung nilai kredit rasio melalui perkalian bobot faktor penelian berdasarkan dengan penilaian kesehatan bank di setiap komponennya. 3. Menyimpulkan tingkat kesehatan bank yang diperoleh melalui perhitungan kesehatan bank berdasakan ketentuan Bank Indonesia.
    B. Metode RGEC
  2. Melakukan penilaian masing-masing rasio untuk metode RGEC berdasarkan rumus. 2. Peringkat komposit akan ditentukan untuk menilai tingkat kesehatan bank. 3. Hasil dari perkalian tiap checklist yaitu nilai komposit akan ditentukan bobotnya dengan mengubah bentuk menjadi persentase. 4. Menyimpulkan hasil dari metode RGEC untuk tingkat kesehatan bank.

Harapannya, analisis Kesehatan bank syariah dapat diterapkan di seluruh bank syariah yang ada di indoneisa agar tingkat Kesehatan bank di Indonesia diketahui oleh nasabah, untuk menjaga agar aktivitas perbankan, khususnya bank syariah tetap eksis dan terus memberikan keuntungan, maka setiap manajemen diminta untuk menjaga kesehatannya setiap periode, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat Kesehatan yang dimilikinya.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82