Ketua HMI cabang Baubau, Mardin. (Foto : Dok. HMI Baubau)
Baubau, SinarPerbatasan.com – Tersebar Informasi di Media Sosial (Medsos), salah seorang Mahasiswa Universitas Muslim Buton di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, ditikam oleh Orang Tidak di Kenal (OTK), pada Senin (22/05/20223) sore.
Dilansir dari info-butonraya, mahasiswa tersebut diketahui bernama Rafikas, mahasiswa program studi Agroteknologi semester 4.
Kejadian penikaman yang di alami Rafikas terjadi pada pukul 16.00 Wita, berlokasi di sekitar BTN Inulgi, Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau.
“Teman saya ini ingin mengantar temannya ke Palatiga arah BTN Inulgi, tapi pada saat teman saya ini ingin pulang dia dicegat oleh dua orang tidak dikenal (OTK) bermotor dengan membawa pisau. Kedua pelaku menayakan kepada korban, apakah betul kamu yang sering demo diperintis ? Namun teman saya menyangkal,” ungkap Waode Nur kerabat korban menjelaskan kronologis kejadian, dikutip dari info-butonraya, Selasa (23/05/2023).
“Pelaku juga ini mungkin sudah dari awal mengincar teman saya ini dan pada saat itu teman saya mau ditik4m di area perut, untung korban menghindar dengan berdiri dari motor akhirnya pisau tersebut mengenai paha bagian kiri korban,” lanjut Nur menjelaskan kronologis kejadian yang diduga sudah direncanakan OTK.
Kini, peristiwa penikaman mahasiswa oleh OTK telah tersebar informasinya, tak terkecuali Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Baubau.
Ketua HMI Cabang Baubau, Mardin, mengatakan, kejadian penikaman mahasiswa OTK ini telah diketahui informasinya. Ia menyebut korban atas nama Rafikas merupakan aktivis HMI Kota Baubau.
“Korban penikaman ini merupakan salah satu adek-adek kader HMI cabang Baubau. Oleh itu, kami (HMI) mengecam tindakan premanisme ini,” ucap Mardin kepada awak media ini, melalui sambungan telepon, Selasa (23/05/2023) malam.
Lanjut kata dia, kejadian tindakan premanisme di Kota Baubau sudah kesekian kalinya terjadi, hingga saat ini. Oleh sebab itu, aksi-aksi kekerasan harus dituntaskan Aparah Penagak Hukum (APH) agar menjamin keamanan, kenyamanan masyarakat Baubau.
“Saya mengecam tindakan ini, Polri khususnya Polres Kota Baubau harus segerah mengusut dan menangkap para pelaku penganiayaan tersebut. Serta mengungkap dalang yang menyuruh para preman melakukan perbuatan tidak manusiawi itu agar publik mengetahui apa motif dibalik penganiayaan tersebut,” tegasnya.
“Kami duga ada aktor yang berperan menyuruh preman melakukan penikaman mahasiswa ini. Untuk itu, kami berharap kepolisian segera menangkap pelaku, agar semuanya bisa terang dan jelas,” ungkapnya lagi.
“Atas kejadian yang alami Rafikas, kami HMI cabang Baubau turut mendoakan, semoga lekas sembuh dan beraktivitas kembali,” pungkasnya. (Ahmad Subarjo)
Editor : Imam Agus