Medan, SinarPerbatasan.com – Ketua PD Al Washliyah Kota Medan H. Abdul Hafiz Harahap menegaskan bahwa potensi politik Al Washliyah sangat besar. Terkhusus di Sumatera Utara sebagai tempat lahirnya Al Washliyah.
Penegasan itu disampaikan Abdul Hafiz Harahap saat membuka Dialog Publik yang digelar PD Ikatan Sarjana Al Washliyah (ISARAH) Kota Medan, di Kampus UNIVA Medan, Jalan Sisingamangaraja, pada hari Selasa, 14 Mei 2024.
Pada dialog publik yang dilaksanakan PD ISARAH Kota Medan ini mengusung tema “Menakar Potensi Politik Al Washliyah Dari Zaman Ke Zaman”.
Dijelaskan Abdul Hafiz Harahap, bicara potensi politik Al Washliyah, dari awal-awal berdiri sudah memiliki potensi yang sangat besar. Hal itu dapat dibuktikan bahwa para tokoh Al Washliyah terlibat langsung dalam perpolitikan nasional.
“Tokoh-tokoh Al Washliyah pada masa-masa awal terlibat aktif dalam politik, dan itu menunjukkan Al Washliyah memiliki potensi besar pada ranah politik”,ungkap Abdul Hafiz Harahap.
Menurut Abdul Hafiz Harahap yang digadang-gadang akan ikut kontestasi Pilkada Kota Medan tahun 2024 ini, untuk mengejawantahkan Potensi itu menjadi ril, maka seluruh pengurus kader dan keluarga besar Al Washliyah harus merapatkan shaf.
“Barisan harus kita rapikan dan kuatkan agar kekuatan Al Washliyah benar-benar nyata dan berdampak positif bagi seluruh umat. Kita sampaikan kabar gembira kepada seluruh umat dengan kehadiran Al Washliyah “,kata Abdul Hafiz Harahap.
Ketua PD ISARAH Kota Medan, Azrul Hasibuan dalam sambutannya menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berhadir.
Sementata Rektor Univa Assoc. Prof. Jamil M.A juga menjelaskan bahwa Universitas Al Washliyah Medan akan terus berkomitmen dan berperan penuh dalam dirkursus politik apalagi menjelang Pilkada Serentak 2024.
Pada bagian lain Dr. Drs. Nikson Nababan M.Si yang tampil sebagai nara sumber menjelaskan “Indonesia telah memilih demokrasi dalam perjalanannya, Nikson menjabarkan realitas perpolitikan seutuhnya bahwa penjabat adalah pelayan masyarakat dan perjalanannya dari wartawan hingga masuk dalam kekuasaan, ungkap Bupati Tapanuli Utara 2 periode itu.
Sementara itu, Dr. Ja’far M.Si pada kesempatan itu menjelaskan catatan sejarah Gerakan Politik Al Washliyah dari tahun 1930-1947 yang dinamakan Politik Kebangsaan Al Washliyah. Politik Kebangsaan vs Kekuasaan pada transisi tahun 1947-1986 dan kembali ke khittah pada tahun 1986-2024, serta menjelaskan secara komprehensif mengenai histori peta perpolitikan organisasi keagamaan yang berdiri sejak tahun 1930 tersebut.
Tampak hadir pada acara Dialog Publik tersebut Rektor UNIVA Medan Assoc. Prof. Jamil M.A, Ketua PW ISARAH SUMUT yang diwakili Mulyadi Kota S.H, dan para pemateri lainnya diantaranya H. Abdul Hafiz Harahap, S.H., S.Sos., M.I.Kom selaku Ketua PD Al Washliyah Medan, Dr. Ja’far M.A sebagai Akademisi dan Dr. Drs. Nikson Nababan M.Si yang juga Tokoh Sumatera Utara. (Abd. Halim)