UPT Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, saat menyerahkan bantuan bibit ikan lele kepada kelompok pembudidaya ikan air tawar, pada akhir bulan Agustus lalu. (Foto : Dok. UPT BBI Natuna)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, mendorong masyarakat Natuna agar dapat membudidayakan ikan air tawar.
Hal itu di ungkapkan oleh Kepala UPT BBI Natuna, Harianto, saat ditemui awak media sinarperbatasan.com di kediamannya di Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, pada Selasa (19/09/2023) siang.
Kata Aan (sapaan akrabnya), budidaya ikan air tawar di Natuna sangat menjanjikan. Namun menurutnya, masih kurang diminati oleh masyarakat.
Aan juga mendorong kepada masyarakat Natuna, agar dapat membuat kelompok budidaya ikan air tawar, dan mengajukan proposal ke Dinas Perikanan Kabupaten Natuna.
“Silahkan buat kelompok budidaya ikan, ajukan proposalnya ke Dinas Perikanan, nanti akan kita berikan bantuan bibit lele,” ucap Aan.
Kata Aan, untuk membuat satu kelompok budidaya ikan air tawar, harus ada minimal 10 (sepuluh) orang anggota, yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Anggota.
“Dan harus ada rekomendasi dari Ketua RT setempat, nanti proposalnya diserahkan ke Dinas Perikanan Natuna. Nanti orang Dinas Perikanan yang memverifikasi berkas proposalnya, kami hanya menyalurkan saja ke kelompok yang telah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Perikanan,” terang Aan.
Lelaki yang murah senyum itu menambahkan, sebelumnya di akhir bulan Agustus 2023, tepatnya tanggal 28, pihaknya telah menyalurkan sedikitnya 40 ribu ekor bibit ikan lele, kepada 4 kelompok yang telah mengajukan proposal lewat Dinas Perikanan Kabupaten Natuna.
“Masing-masing kelompok kita berikan 10 ribu bibit ikan lele jumbo, nanti tinggal kelompok bagikan ke masing-masing anggota,” katanya.
Ukuran bibit lele yang diserahkan berkisar antara 4 sampai 6 centimeter, dengan usia antara 1 hingga 2 bulan dari masa pemijahan.
“Jenisnya itu ada lele jumbo, lele sangkuriang dan lele mutiara. Setiap jenis itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk jenis lele jumbo lebih tahan penyakit,” imbuhnya.
Berikut nama 4 kelompok pembudidaya ikan air tawar, yang telah mendapatkan bantuan bibit lele dari UPT BBI Natuna. Diantarnya kelompok Cubo Tanyo dari Kelurahan Bandarsyah, kelompok Family dari Kecamatan Bunguran Timur Laut, kelompok Harapan dari Desa Harapan Jaya Kecamatan Bunguran Tengah dan kelompok Natuna Utama dari Kelurahan Ranai Kecamatan Bunguran Timur.
Sementara itu Dismon Rahman, salah seorang pemilik rumah makan pecel lele Mak Indah di Ranai, menuturkan, bahwa dirinya sering kesulitan untuk mendapatkan ikan lele ukuran konsumsi.
“Sebenarnya prospek ternak ikan lele itu, kami aja kadang susah nyari ikan lele yang ukuran 4 sampai 5 ekor sekilo itu,” ujar Dismon, kepada sinarperbatasan.com, belum lama ini.
Kata dia, harga ikan lele dipasaran berkisar antara Rp 30 ribu sampai Rp 35 ribu perkilogramnya.
“Kalau belum dibersihkan, Rp 30 ribu sekilo. Kalau sudah di bersihkan Rp 35 ribu,” katanya. (Erwin)
Editor : Imam Agus
