BerandaDaerahDP3AP2KB Natuna : Peran Orang Tua Sangat Penting bagi Perlindungan Anak

DP3AP2KB Natuna : Peran Orang Tua Sangat Penting bagi Perlindungan Anak

Kabid PPA DP3AP2KB Natuna, Yuli Ramadhanita, saat ditemui awak media diruang kerjanya, Selasa (30/05/2023) kemarin. (Foto : Zani)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Maraknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang melibatkan anak di bawah umur baru-baru ini menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat Natuna. Pasalnya, kasus tersebut dilakukan oleh orang-orang terdekat korban.

Hal ini merupakan tanggung jawab kepada semua pihak. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna, melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kabid PPA), Yuli Ramadhanita, membenarkan hal itu.

Dikatakannya, hal yang paling utama perlu dibenah adalah dari penataan dalam rumah tangga. Oleh sebab itu Yuli Ramadhanita, meminta kepada setiap orang tua untuk bisa mengatur dan memberi contoh teladan kepada anaknya.

“Untuk mencegah terjadinya kasus pelecehan terhadap anak, khususnya kepada anak perempuan, memang harus dimulai dari dalam lingkungan keluarga. Karena rata-rata yang melakukan perbuatan tak senonoh itu dari orang-orang yang terdekat,” ucap Yuli Ramadhanita, saat dijumpai awak media di ruang kerjanya, Komplek Masjid Agung Natuna, Kecamatan Bunguran Timur, pada Selasa (30/05/2023) kemarin.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

Untuk menjaga perilaku anak dari perbuatan menyimpang kata Nita (sapaan akrabnya), hendaknya sejak anak berusia dari nol hingga berumur empat belas tahun.

Karena sebut Nita, saat itulah masa pertumbuhan anak sedang labil, sehingga mereka membutuhkan pendampingan atau peranan dari orang tua.

“Ya, apalagi anak perempuan sedang halangan (men) atau anak lelaki sudah mimpi basah, itu sangat rawan sekali sehingga sangat mudah terpengaruh,” kata Nita.

Pertanyaannya, sambung Nita, apakah kita sebagai orang tua sudah menerapkan aturan-atura di rumah seperti, memberi batasan kepada anak bermain Handphone, belajar pada jam belajar, mengajak sholat berjamaah tepat waktu?

“Karena, kita orang tua jangan hanya memberi aturan tapi juga memberi contoh dan melakukannya, kadang-kadang suruh anak sholat tapi kita orang tua malah gak sholat, itu jelas salah,” pintanya.

Jadi pada intinya lanjut wanita berjijab itu, kasus terhadap anak harus melibatkan kepada semua pihak. Karena menurut dia, DP3AP2KB Kabupaten Natuna, tidak akan bisa melakukannya sendiri.

“Sebab, yang paling penting masyarakat memahami terlebih dahulu apa itu hak layak anak,” pungkasnya. (Zaki)

Editor : Imam Agus

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82