BerandaADVERTORIALTakziah di Desa Batu Gajah, Rusdi Ajak Warga Ingat Kematian

Takziah di Desa Batu Gajah, Rusdi Ajak Warga Ingat Kematian

- Advertisement -

Anggota Komisi III DPRD Natuna, Rusdi (kemeja coklat), saat menghadiri pemakaman salah seorang warga Meso, Desa Batu Gajah, pada Minggu (07/05/2023) siang. (foto : Zaki)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Ketika ada keluarga, teman, atau kerabat yang tertimpa musibah meninggal dunia, biasanya banyak orang yang datang berkunjung dengan maksud untuk berbela sungkawa atas apa yang menimpa orang tersebut. Dalam Islam, hal ini dikenal dengan takziah. Di Indonesia, hal ini sering disebut dengan melayat.

Hal ini yang dilakukan oleh Rusdi, salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, yang duduk di Komisi III.

Rusdi alias Muk melakukan takziah atau melayat atas meninggalnya Yulidar binti Muhammad Daud, salah seorang warga dari Dusun Meso, Desa Batu Gajah, Kecamatam Bunguran Timur, pada Minggu (07/05/2023) siang.

Anggota DPRD Natuna, Rusdi alias Muk, saat menuju ke Surau Nurul Huda Meso, untuk mengikuti sholat jenazah.

“Dalam agama Islam, takziah atau melayat itu hukumnya sunnah, namun sangat di anjurkan,” tutur Muk, kepada awak media sinarperbatasan.com.

Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Natuna I itu, mengajak seluruh warga Desa Batu Gajah, untuk mendo’akan Almarhumah, agar dosa-dosanya selama di dunia dapat di ampuni oleh Allah SWT, dan segala amal ibadahnya dapat diterima serta mendapat balasan pahala.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Semoga Almarhumah meninggal secara Husnul Khatimah, dan arwahnya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT,” ucap Muk.

Politisi PDI-Perjuangan Natuna itu, juga mendo’akan agar keluarga duka yang ditinggalkan, diberikan ketabahan, kesabaran dan kekuatan dalam melewati musibah yang dialami.

Rusdi saat berbincang dengan warga Meso, Desa Batu Gajah, yang juga sedang ikut melayat.

“Setiap yang hidup, termasuk manusia pasti akan bertemu dengan yang namanya kematian. Kita semua juga pasti akan mati. Jadi kenapa dalam Islam itu sangat di anjurkan untuk takziah ketika ada yang meninggal dunia, agar kita bisa mengingat kematian. Sehingga kita bisa menyiapkan bekal sebelum Allah memanggil kita untuk kembali kepadanya,” pesan Muk.

Sebagai informasi, Almarhumah Yulidar binti Muhammad Daud menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Natuna, pada Sabtu (06/05/2023) malam. Informasi yang berhasil dihimpun awak media ini, Almarhumah meninggal akibat terkena serangan penyakit diabetes militus, atau sering disebut penyakit kencing manis atau sakit gula.

“Informasinya terkena sakit gula,” terang Marzani, salah seorang pemuda Meso, Desa Batu Gajah, yang juga ikut melayat di rumah duka.

Jenazah di semayamkan dan di sholatkan di Surau Nurul Huda Meso, dan di makamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Meso. (Advertorial)

Editor : Imam Agus

- Advertisement -
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Google search engine


Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82

Dilindungi Hak Cipta!!