Tampak sejumlah pemuda di Kelurahan Batu Hitam, saat bergotong-royong membangun kerangka gapura obor untuk menyambut Hari Raya Idul 1444 H, pada Selasa (11/04/2023) malam. (foto : Udin)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Dalam rangka menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1444 hijriyah tahun 2023, sekelompok pemuda di Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), melaksanakan gotong-royong untuk membangun sebuah gapura obor.
Kerangka gapura yang terbuat dari kayu tersebut, nantinya akan di pasangi ratusan obor atau pelita, dan akan dinyalakan pada malam hari menjelang hari raya Idul Fitri.
“Nanti gapura ini akan kami gunakan untuk menaruh ratusan lampu pelita, biar terlihat menarik saat di nyalakan di malam hari,” ujar Ujang kepada sinarperbatasan.com, salah seorang warga Kelurahan Batu Hitam yang ikut melaksanakan gotong-royong, pada Selasa (11/04/2023) malam.
Lampu pelita, atau yang biasa disebut lampu lite oleh masyarakat melayu Natuna, adalah sejenis lampu yang berbahan bakar minyak tanah. Lampu ini biasanya terbuat dari kaleng atau botol bekas, yang dilengkapi sumbu dan di isi minyak tanah.
Tradisi menyalakan lampu pelita ini sudah di lakukan secara turun menurun oleh masyarakat Natuna, terutama saat menyambut hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.
“Kalau dulu biasanya lampu pelita ini dinyalakan di sepanjang jalan di perkampungan yang ada di Natuna. Dulu pakai bambu, sekarang palai kaleng bekas atau botol bekas. Sampai sekarang tradisi ini masih terus kami lakukan, hanya saja bentuknya semakin tahun semakin menarik,” terang Ujang.
Biasanya sambung Ujang, gapura yang dibangun akan berbentuk unik, yang memperlihatkan simbol-simbol agama Islam.
“Yang umum dibuat itu biasanya gambar berbentuk masjid, gambar bulan bintang, atau gambar lain yang memperlihatkan suasana hari raya. Jadi saat dinyalakan, cahayanya itu berbentuk gambar sesuai yang kita inginkan,” pungkasnya. (Udin)
Editor : Imam Agus