BerandaDaerahSampah di TPA Sebayar Meluber ke Jalan, DLH : Harus Ada Kolam...

Sampah di TPA Sebayar Meluber ke Jalan, DLH : Harus Ada Kolam Penimbunan Baru

Tampak salah seorang warga saat menunjukkan tumpukan sampah yang meluber hingga ke badan jalan di Dusun Sebayar, Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur, pada Rabu (15/03/2023) pagi. (foto : Udin)

Natuna, SinarPerbatasan.com – Pemandangan kurang mengenakkan terlihat di jalan yang menghubungkan antara Dusun Sebayar Desa Sungai, Kecamatan Bunguran Timur, dengan Desa Selemam Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Betapa tidak, di jalan tersebut terlihat tumpukan sampah berserakan hingga ke badan jalan, yang mengganggu para pengguna jalan. Sampah berserakan di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sebayar, akibat tidak tertampung di kolam penimbunan yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna.

“Ini sampah kok sampai meluber ke jalan, sampai berserakan seperti ini,” ungkap Marjani Aditya, warga asal Desa Selemam, Kecamatan Bunguran Timur Laut, yang ditemui awak media sinarperbatasan.com di sekitar TPA Sebayar, Rabu (15/03/2023) pagi.

Marjani mengaku cukup terganggu dengan keberadaan sampah yang berada ditempat bukan semestinya. Sebab, sampah-sampah hasil limbah rumah tangga tersebut, menimbulkan bau busuk yang sangat menyengat.

https://www.sinarperbatasan.com/wp-content/uploads/2024/03/WhatsApp-Image-2024-03-20-at-21.06.11-6.jpeg

“Pemerintah harus segera ambil tindakan ini, jangan dibiarkan lama-lama. Sampahnya pun banyak yang di bawa oleh anjing, jadi makin berserakan ke jalan-jalan,” ungkap Marjani, menyayangkan.

Sementara itu saat dikonfirmasi awak media mengenai sampah yang meluber hingga ke badan jalan, Sekretaris DLH Natuna, Afriyudi, menjelaskan jika TPA Sebayar mengalami kelebihan kapasitas, karena sejak dibangun pada tahun 2011 dan dioperasikan pada 2012, kapasitas maksimalnya hanya mampu bertahan selama 10 tahun.

Saat ini, kata dia, kapasitas TPA tersebut telah mencapai batas maksimal, sehingga sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Natuna tidak dapat lagi ditampung di dalam kolam penimbunan TPA Sebayar.

“Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, adalah dengan menambah atau membangun kolam penimbunan sampah baru,” jelas Afriyudi, saat dihubungi awak media.

Sambung dia, hal itu dilakukan agar dapat menampung sampah yang saat ini mencapai lebih dari 33 ton per hari di Kabupaten Natuna.

Akibat kelebihan kapasitas ini, sampah yang masuk ke TPA setiap hari terpaksa harus ditumpuk di area yang tidak seharusnya, sehingga menimbulkan tumpukan sampah yang mengganggu kenyamanan dan kebersihan lingkungan sekitar. (Udin)

Editor : Imam Agus

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine



Google search engine

Google search engine

Google search engine

Most Popular

Recent Comments

https://ibb.co/hBb6x82