Seusai melaksanakan gotong-royong, tampak Babinsa Ranai bersama warga Air Kolek Kelurahan Ranai, saat mencoba bermain gasing, salah satu permainan tradisional masyarakat Natuna, Selasa (14/03/2023) pagi. (foto : Udin)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Babinsa Kelurahan Ranai Kota, Sertu Erwin Sidabutar, Personil Koramil 01/Ranai Kodim 0318/Natuna, melaksanakan gotong royong bersama masyarakat membersihkan makam di Air Kolek, Kelurahan Ranai Kota, Kecamatan Bunguran Timur, Selasa (14/03/2023) pagi.
Sertu Erwin Sidabutar menyampaikan, kegiatan gotong-royong bersama masyarakat ini dilakukan sehubungan dengan akan datangnya bulan suci Ramadhan.
Kegiatan ini sudah menjadi tradisi dan kebiasaan warga Air Kolek melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan makam setiap menjelang masuknya bulan suci Ramadhan, karena sebagian warga nantinya akan melaksanakan ziarah kubur.
“Kegiatan bersih-bersih makam pada hakekatnya adalah tradisi masyarakat setiap menjelang bulan suci Ramadhan untuk menghormati, mendoakan para leluhur serta keluarga mereka yang sudah meninggal. Selain itu kegiatan tersebut bisa menjadi sarana dalam menjaga kerukunan antar warga sehingga patut untuk dilestarikan,” ujar Sertu Erwin, kepada sinarperbatasan.com.
Usai melaksanakan gotong royong, Sertu Erwin Sidabutar berkesempatan menyambangi warga Kampung Pancasila di RT 02/RW 07 Batu Kapal, yang sedang melakukan latihan permainan gasing.
Dimana permainan Gasing merupakan salah satu permainan tradisional warga Natuna yang hingga saat ini masih dipelihara dan dilestarikan.
Sementara itu, Danramil 01/Ranai, Mayor Inf Roganda Simanjuntak, mengatakan, kehadiran Babinsa harus bisa dirasakan masyarakat, untuk memberikan solusi, meringankan beban masyarakat dan membantu mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
Babinsa menjadi tempat mengadu masyarakat terkait hal-hal yang berdampak pada keamanan nasional. Ia dituntut untuk dapat memetakan kondisi teritorialnya dan terus meningkatkan komunikasi sosial, manajemen teritorial, pengumpulan data dan analisa sesuai aspek geografi, demografi dan kondisi sosial di lapangan.
“Hal ini harus terwujud dalam rangka menghadapi ancaman nyata. Memang sukses itu berat akan tetapi sukses itu nikmat, apabila hal ini dapat terwujud oleh Babinsa dalam mengoptimalkan bimbingan teritorial dengan baik di lapangan,” pungkasnya. (Udin)
Editor : Imam Agus