Tampak ratusan warga dari Pulau Serasan, saat hendak menaiki kapal Bukit Raya dari pelabuhan Serasan, menuju ke Ranai, Kabupaten Natuna, Senin (13/03/2023) dini hari. (foto : Dok. HKS Natuna)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Sebanyak kurang lebih 500 warga di dua Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, lebih memilih mengungsi sementara ke Ranai, yang merupakan ibu kota Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Para warga Serasan dan Serasan Timur tersebut meninggalkan kampung halaman sekaligus mengunjungi anak dan kerabatnya yang berada di Pulau Bunguran Besar (Ranai).
“Betul bang, mereka memutuskan mengungsi ke Ranai untuk tinggal sementara di rumah keluarganya yang berada di Pulau Bunguran Besar ini,” Ketua Umum Himpunan Keluarga Serasan (HKS) Kabupaten Natuna, Buchari, Senin (13/03/2023) siang.
“Dan kita juga akan menyiapkan dua mess yang ada yaitu mess Serasan dan mess Serasan Timur,” ujarnya.
Ia juga menghimbau kepada para warga yang mengungsi tersebut agar dapat melaporkan posko pengungsian HKS di jalan batu hitam depan GOR Badminton Robert Ranai dan ke ketua RT setempat.
“Kita juga berharap kepada para warga yang memutuskan mengungsi sementara ke Ranai untuk bisa segera melaporkan keberadaanya agar bisa kita data. Hal ini agar menghindari tumpang tindih data,” pungkasnya.
Seperti diketahui, bahwa sepekan lalu sebuah kampung di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, dilanda bencana alam tanah longsor. Musibah ini menelan puluhan korban jiwa, dan puluhan orang lainnya kehilangan tempat tinggal. Bahkan hingga berita ini diterbitkan, masih tersisa 8 korban lagi yang diduga masih tertimbun material longsor. Tim SAR gabungan hingga saat ini masih terus berupaya mencari korban yang masih hilang. (Sholeh)
Editor : Imam Agus