Kebun tanaman buah naga milik Turhamun, petani asal Dusun Sebintang, Desa Cemaga Utara, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna. Gambar diambil pada Selasa (14/02/2023) pagi. (foto : Zaki)
Natuna, SinarPerbatasan.com – Turhamun (35), warga dari Dusun Sebintang, Desa Cemaga Utara, Kecamatan Bunguran Selatan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengaku tengah membudidayakan tanaman buah naga.
Pasalnya kata dia, selama ini buah naga banyak di pasok dari luar daerah Natuna, yang harganya relatif mahal.
“Makanya saya coba kembangkan disini (Natuna, red), siapa tahu nanti berhasil, dapat mencukupi kebutuhan pasar di Ranai,” ucap Tur (sapaan akbrabnya) saat ditemui sinarperbatasan.com, Selasa (14/02/2023) pagi.
Tur mengaku sudah lama menanam pohon buah naga, namun belum dikembangkan secara besar-besaran. Selama ini kata dia, hanya menanam dihalaman sekitar rumahnya.
“Sebelumnya saya nanam hanya coba-coba, karena hobi saja. Namun ternyata mau berbuah, artinya cocok ditanam disini. Lalu saya kepikiran untuk saya kembangkan dan diperkebunkan,” jelasnya.
Saat ini kata Tur, di kebun miliknya telah ia tanami sekitar ratusan pokok buah naga, dengan berbagai varietas.
Harga jual buah naga sendiri untuk di Kabupaten Natuna, berkisar antara Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu, untuk buah naga yang berwarna merah.
“Yang mahal itu jenis buah naga yang kuning, harganya mencapai ratusan ribu, saya ada juga nanam dan sudah berbuah, namun belum saya jual, hanya untuk makan sendiri,” katanya.
Tur berharap usaha budidaya tanaman buah naga yang ia beri nama Sebintang Pitaya Farm tersebut, kedepan dapat memenuhi kebutuhan pasar di Ranai, yang merupakan pusat perekonomian di wilayah Kabupaten Natuna.
“Ya do’akan saja lah, semoga usaha ini berhasil, jadi kedepan tidak perlu lagi kita datangkan buah naga dari luar daerah,” tutupnya. (Zaki)
Editor : Imam Agus
